Ketika di Evo I tenaganya 250 dk, tapi pada Evo II (E-CE9A) naik jadi 260 dk dan Evo III (E-CE9A) meningkat jadi 270 dk.
Sayangnya, peningkatan tenaga tak diikuti perubahan torsi, yaitu 308,9 Nm.
Total tenaga 4G63T mentok di 280 dk sesuai regulasi pembatasan tenaga di Jepang.
Jadi, Evo V (E-CP9A), Evo VI (E-CP9A), Evo VII (E-CP9A), Evo VIII (E-CP9A) punya tenaga sama sedang torsi Evo IV 353 Nm, Evo V dan seterusnya 373 Nm.
Baca Juga: Mitsubishi Lancer Evolution X Tampil Cerah dan Bertenaga 700 DK
8. Evolusi di dalam Mesin
Sesuai dengan namanya, mesin Mitsubishi Evo ini menjalani evolusi.
Sepanjang perjalanannya, meski desain luar terlihat persis, ternyata banyak perubahan di dalamn mesin 4G63T.
Misalnya, mesin 4G63T punya piston baru setiap kali berganti bodi.
Diameter boleh sama, tetapi desain kubah dan tinggi piston berbeda, begitupun dengan kepala silindernya.
Baca Juga: Mitsubishi Lancer Evolution X Tampil Sangar Bergaya Street Racing
9. Hubungan Erat dengan Tommi Mäkinen
Mitsubishi mengeluarkan Evo edisi khusus yang diberi nama Mitsubishi Lancer Evolution Tommi Mäkinen Edition (TME) pada awal Januari 2000.
Mitsubishi Lancer Evolution TME ini juga dikenal dengan sebutan Mitsubishi Evo 6,5.
Ini adalah varian spesial yang dibuat untuk menghormati diraihnya gelar juara dunia 4 kali berturut-turut (1996-1999) oleh Tommi Mäkinen.
Baca Juga: Mitsubishi Lancer Evolution Seri Pamungkas Dimodif Tuner Polandia
10. Model Terakhir
Model terakhir Evo yang meluncur pada 2008 dan pensiun 2015.
Tampilan Evo X kini kembali ke tradisi Evo awal, yaitu memiliki kesamaan dengan Mitsbishi Lancer standar.
Evo X juga menandai pensiunnya mesin legendaris 4G63T yang telah hadir sejak Evo I.
Ia menggunakan mesin 2.000 cc 4B11T seperti bawaan Galant Fortis yang ditambahi turbo.
Mesin terbuat dari aluminium ini menyemburkan daya 280 dk dan torsi 422 Nm untuk Evo X versi domestik Jepang (JDM).
Sementara, versi AS akan mendapatkan 295 dk dan versi Inggris 276 dk.