GridOto.com - Dalam tempo enam bulan sejak Januari 2020, total ada 408 kecelakaan lalu lintas di Sragen, Jawa Tengah.
Dari jumlah tersebut, hampir separuh terjadi menjelang berlakunya new normal.
Melansir Tribunjateng.com, Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Sugiyanto menyampaikan, kecelakaan paling banyak selama satu bulan terakhir atau pada Juni lalu.
"Kejadian sebelum hari raya sedikit, hanya 200-an, sisanya setelah lebaran cukup banyak, pernah satu pekan saja ada 26 kasus kecelakaan," kata AKP Sugiyanto dikutip dari Tribunjateng.com, Minggu (5/7/2020).
Selama Juni saja ada 67 kejadian dengan korban meninggal sebanyak 11 orang dan luka ringan 74 orang.
Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian materil sebesar Rp 23.350.000.
Padahal dari Januari sampai Juni saja ada 48 korban meninggal akibat laka lantas.
Angka kecelakaan kembali menurun pada periode 19-25 Juni menjadi 13 kasus kecelakaan.
Baca Juga: Fase New Normal Kecelakaan Lalu Lintas Meningkat Tajam, Segini Jumlahnya
Menurut AKP Sugiyanto, angka kecelakaan sebelum lebaran cenderung sedikit karena adanya Pandemi Covid-19 dan banyaknya himbauan agar masyarakat dirumah saja.
"Setelah lebaran dan berlakunya new normal banyak yang mulai beraktivitas di luar rumah sehingga angka kecelakaan naik," kata Sugiyanto.
Kecelakaan terjadi kebanyakan di jalur desa atau jalan antar kecamatan.
Setelah dilakukan evaluasi, salah satu biang keladi kecelakaan terjadi karena kurangnya penerangan hingga rambu-rambu.
"Jalan sebenarnya sudah cukup bagus namun rambu-rambu pendukung ini sangat minim, apalagi malam hari penerangannya kurang," katanya.
Ia menjelaskan, jalan desa kebanyakan menggunakan penerangan dari rumah-rumah yang dekat dengan jalan.
Itu pun tidak maksimal penyinarannya untuk penerangan jalan.
Faktor lain ialah kurangnya marka jalan.
AKP Sugiyanto mengatakan, dirinya menilai pada malam hari pengendara kebanyakan melihat marka ketika berkendara.
Kecelakaan antar kendaraan bermotor banyak terjadi pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB, dimana banyak pengendara yang pulang kerja.
Baca Juga: Studi Baru Sebut Mobil Otonom Sulit Turunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Sementara itu, sebanyak tujuh kejadian kecelakaan di Sragen melibatkan motor dengan sepeda.
"Akhir-akhir Ini kebanyakan kecelakaan antara sepeda motor dan sepeda. Ini kebanyakan anak-anak masih suka sepedaan namun tidak mengindahkan ketertiban," katanya.
Insiden kecelakaan pesepeda ini kebanyakan menjelang magrib atau pada pukul 17.30 hingga 18.30.
Sugiyanto menyampaikan, pihaknya telah menyampaikan kepada komunitas sepeda agar menambahi lampu-lampu atau mungkin aksesoris apabila terkena lampu bisa bersinar.
"Kita sudah bilang ke club-club sepeda agar menambahi lampu karena begitu sepeda belok, orang mengerem sudah tidak sampai dan akhirnya tabrakan," katanya.
Untuk mecegah kejadian terulang, pihaknya menggalakkan patroli dan kegiatan hunting system.
Patroli dilakukan di daerah yang rawan terjadi kecelakaan dan angka kecelakaan akhirnya menurun.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "47 Orang Meninggal Kecelakaan di Sragen, Ini Kata AKP Sugiyanto"