Menurut AKP Sugiyanto, angka kecelakaan sebelum lebaran cenderung sedikit karena adanya Pandemi Covid-19 dan banyaknya himbauan agar masyarakat dirumah saja.
"Setelah lebaran dan berlakunya new normal banyak yang mulai beraktivitas di luar rumah sehingga angka kecelakaan naik," kata Sugiyanto.
Kecelakaan terjadi kebanyakan di jalur desa atau jalan antar kecamatan.
Setelah dilakukan evaluasi, salah satu biang keladi kecelakaan terjadi karena kurangnya penerangan hingga rambu-rambu.
"Jalan sebenarnya sudah cukup bagus namun rambu-rambu pendukung ini sangat minim, apalagi malam hari penerangannya kurang," katanya.
Ia menjelaskan, jalan desa kebanyakan menggunakan penerangan dari rumah-rumah yang dekat dengan jalan.
Itu pun tidak maksimal penyinarannya untuk penerangan jalan.
Faktor lain ialah kurangnya marka jalan.
AKP Sugiyanto mengatakan, dirinya menilai pada malam hari pengendara kebanyakan melihat marka ketika berkendara.
Kecelakaan antar kendaraan bermotor banyak terjadi pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB, dimana banyak pengendara yang pulang kerja.
Baca Juga: Studi Baru Sebut Mobil Otonom Sulit Turunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas