Test Ride Serigala Berbulu Domba, Tenaga Sangar Royal Alloy GP200S Tak Sekalem Tampangnya

Dimas Pradopo,Antonius Yuliyanto - Selasa, 30 Juni 2020 | 07:34 WIB

Test Ride Royal Alloy GP200S (Dimas Pradopo,Antonius Yuliyanto - )

GridOto.com – Beberapa waktu yang lalu kami sudah menjajal Royal Alloy GP200S, cuma belum puas. Jalan-jalannya kurang jauh.

Belum bisa eksplorasi maksimal skutik bertampang klasik tapi bermesin powerful ini.

Beneran nih, skutik yang dijual oleh PT. Utomo International (Utomocorp), selaku APM Royal Alloy di Indonesia ini benar-benar powerful.

Okelah, langsung kita bahas lebih detail performa skutik yang banderolnya cukup fantastis, Rp 95 juta OTR Jakarta. Gas..!!!

Brand dari Inggris, Royal Alloy GP200S yang masuk ke Indonesia secara CBU dari Thailand ini memang punya mesin yang satu step di atas skutik medium 150 cc di Tanah Air.

Secara spesifikasi di atas skutik kebanyakan, satu silinder 4 langkah, DOHC 4 katup berpendingin cairan.

Baca Juga: Sumbu Roda Panjang dan Kaki-Kaki Kaku, Ini Efeknya Ketika Royal Alloy GP200S Diajak Menikung

F Yosi OTOMOTIF
Royal Alloy GP200S

Wow, DOHC atau Double Over Head Camshaft, macam motor sport saja ya!

Kapasitas mesinnya pun lebih besar yaitu 181 cc dari bore x stroke 63 x 58 mm.

Klaim tenaga maksimal 19,4 dk di 9.500 rpm sedang torsi maksimal 16,0 Nm di 7.000 rpm.

Sementara itu, tenaga di roda Ketika kami lakukan dyno test, ternyata dapat 13,7 dk di 8.020 rpm dengan torsi 12,44 Nm di 7.700 rpm.

Itu hasil saat di-dyno di Sportisi Motorsport yang pakai mesin Dynojet 250i.

Angka segitu terbilang besar. Sebagai perbandingan, Yamaha NMAX di dyno yang sama hanya sekitar 12 dk.

Yang juga menarik dari hasil dyno, adalah grafik dan putaran maksimalnya.

Tenaganya ternyata dari bawah naik secara linear, hanya sedikit tersendat di kisaran 6.800 rpm, kemudian naik terus hingga peak power di 8.020 rpm.

Setelah itu ada penurunan namun hanya sedikit sampai limiter di 9.500 rpm kurang sedikit.

Royal Alloy GP200S

Grafik demikian tentu khas mesin overbore yang kuat di putaran tengah ke atas.

Secara feeling di jalan pun tarikan dari bawah saat setelah start memang tak terlalu istimewa, tetap berisi tapi kalem.

Sehingga buat stop and go juga merayap tak kedodoran, tapi juga nyaman dan mudah dikendalikan.

Kemudian ketika takometer mulai mendekati angka 6.000 rpm respons mesin jadi cepat.

Apalagi setelah lewat 7.000 rpm, naiknya putaran mesin melejit diiringi dorongan tenaga dan torsinya yang kuat sampai kena limiter. Enak banget!

Baca Juga: Dijual Rp 95 Juta, Ini 5 Keunikan Skuter Retro Royal Alloy GP200S

Kalau diperhatikan dari kecepatan, larinya akan enteng saat di atas 60 km/jam, hingga ngacir dan spidometer mentok di angka 138 km/jam!

Namun top speed di Racelogic ternyata tercatat hanya 118,8 km/jam, jadi ada deviasi 13,9%. Tergolong tinggi nih deviasinya.

Kuatnya performa mesin juga tergambar dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic.

Mencapai 0-100 km/jam hanya butuh waktu 16,7 detik. Sedang jarak 0-201 meter 12,5 detik.

Padahal bobot basahnya mencapai 148 kg! Untuk data lengkap bisa disimak di tabel.

F Yosi OTOMOTIF
Royal Alloy GP200S

Data tes Royal Alloy GP200S:
0-60 km/jam: 5,6 detik
0-80 km/jam: 10,4 detik
0-100 km/jam: 16,7 detik
0-100 m: 8 detik (@72,5 km/jam)
0-201 m: 12,5 detik (@88,5 km/jam)
0-402 m: 19,9 detik (@106 km/jam)
Top speed: 138 km/jam
Racelogic 118,8 km/jam

Catatan tambahan, dengan rasio kompresi mencapai 11,6:1, suhu kerja mesinnya memang cenderung selalu tinggi.

Indikator suhu di spidometer lebih sering tertera 4 bar dari maksimal 5 bar.

Dan jika dipakai jalan merayap atau berhenti di lampu merah, kipas radiator cukup sering aktif untuk menurunkan suhu cairan pendingin.

Oiya mesin Royal Alloy GP200S ini tergolong minim getaran, cuma sedikit terasa di setang saat stasioner, setelah itu halus banget.

Dari area CVT juga tak ada gredek. Suara knalpotnya cukup senyap, hanya terdengar agak menggema seperti knalpot KTM Duke 200.

Data Spesifikasi Royal Alloy GP200S:

Tipe mesin: 4 langkah, 1 silinder, DOHC 4 katup
Kapasitas mesin: 181 cc
Bore x stroke: 63 x 58 mm
Rasio Kompresi: 11,6:1
Tenaga maksimal: 19,4 dk (14,5kW)/9.500 rpm
Torsi maksimal: 16,0 Nm/7.000 rpm 
Sistem bahan bakar: Magnetti Marelli EFI
Sistem pengapian: Electronic CDI
Sistem pendinginan: Liquid Cooled
Aki: 12 V, 14 Ah