Dengan kondisi tersebut, keduanya menyarankan pemerintah merancang kembali angkutan alternatif yang dapat menggantikan peran ojek.
Angkutan tersebut harus mampu menidiakan ruang atau jarak antara pengemudi dan penumpang.
Apabila memungkinkan, maka dapat dipasang sekat atau pemisah secara permanen.
"Sehingga masing-masing pihak dapat merasa terjaga kesehatannya," tutur Djoko.
Djoko menambahkan, sebenarnya saat ini tidak sulit merancang angkutan pengganti ojek.
Menurutnya, masih ada kendaraan yang eksis di kota-kota besar yang memenuhi unsur-unsur keamanan.
Angkutan tersebut adalah bajaj.
Yup, kendaraan roda tiga ini memberi ruang antara penumpang dan pengemudi.
Baca Juga: Partisi Pembatas Membahayakan, Pakar Safety Kasih Usulan Alat Baru Nih