Diketahui, para jemaatnya sampai berbondong-bondong membeli motor dan akhirnya mereka membuat komunitas sendiri, tentunya bersama dengan Gabriele.
Kegiatannya pun tak hanya sekadar berdoa, karena mereka mulai ingin menumbuhkan rasa persaudaraan di antara pengendara motor dan mobil.
Selain itu, mereka juga beberapa kali melakukan touring bersama.
Dengan keberhasilan ini, pedeta yang juga lady bikerini jadi semakin khusyuk memanjatkan doanya yang sudah diucapkannya sejak umur 18 tahun setiap hari.
"Tuhan, kalau pagi-pagi saya pergi, saya tak tahu apakah malam hari masih diberi umur panjang. Lindungi saya dari kecelakaan dan bahaya," doa Gabriele.
Selain dirinya, para jemaatnya yang tergabung dalam komutias motor itu juga terbilang sering memanjatkan doa tersebut.
Pada titik ini, wanita nyentrik ini jadi semakin gencar meyakinkan umatnya bahwa berkendara juga menjadi sarana mereka menikmati rahmat dari Tuhan.
Baca Juga: Otojadul: Penonton Road Race Mojokerto Bebas Wara-wiri di Paddock Bikin Pembalap Gondok
Berikut doa yang khusus mereka ucapkan untuk menggambarkan berkendara dapat menjadi sarana merasakan rahmat Tuhan:
"Tuhan, kalau saya melaju dengan kecepatan penuh, terasa embusan keabadian-Mu. Kalau melewati pepohonan dan ladang, saya mensyukuri hidup saya. Kalau mengebut sembarangan, maka saya menyia-nyiakan kesenangan."