Sementara part lain macam jok, sepatbor, ban dan lainnya bisa dicarikan ke ruko sebelah.
Pokoknya Tan bisa menyediakan motor utuh dengan merek apapun, meski tak disarankan olehnya.
"Jika benar Anda serius mau beli, sebaiknya jangan dalam bentuk utuh, pretelan lebih murah," timpal kolega Tan, sambil minta kartu nama kami.
Untuk pabrik perakitannya, menurut Tan sudah cukup dengan ukuran 800 meter persegi kami sudah bisa produksi 10.000 unit sebulan, dengan bantuan 20 karyawan.
Baca Juga: Otojadul: Honda Legenda Sempat Dianggap Mirip Mocin, Benarkah Kualitasnya Bikin Kecewa?
"Oke, berapa lama pesanan kami sampai ke Indonesia?," tanya Tom.
"Kira-kira satu bulan," jawab Tan.
Prosesnya memang cukup lama dan berliku.
Mula-mula dibawa lewat jalur darat ke pelabuhan Guangzhou atau Shanghai.
Baru dari situ motor dengan merek yang di negeri asalnya sendiri tidak ada, kemudian akan melintas samudra menuju Tanah Air, ajaib kan?