"Yang sering kayak gitu ya bule-bule, entah mengapa mereka itu bawa motornya lebih kacau ketimbang warga lokal," tambahnya.
Tentu saja ngomongin kelakuan bule di Bali ga bisa lepas dari jengjeng
— Remember, you're beautiful (@AdorkableRacer) May 18, 2020
Canggu Outpost atau Canggu Shortcut atau apalah kalian sebutnya pic.twitter.com/QlMnb9AeYe
Ramainya rute ini selain sering digunakan warga lokal juga karena sebagai jalan potong dari Canggu menuju Tibubeneng, hingga objek wisata Pantai Berawa.
"Mestinya jalan ini satu arah. Malah pernah dipasang palang. Tapi pagi dipasang, malam sudah dicabut orang tak dikenal. Akhirnya jalannya ramai lagi," papar pengguna Honda CBR250R MC41 ini.
Car Crash
— Remember, you're beautiful (@AdorkableRacer) May 18, 2020
But make it #aesthetics
Okay say no more ???? pic.twitter.com/uIdJ4RMFtL
Salah satu argumen tentang kelakuan konyol bule bermotor di Bali memang tak lepas dari kondisi lalu lintas di negeri asalnya.
Di beberapa negara Eropa, skuter matik palingan hanya berkubikasi 50 cc dan hanya bertenaga 4 dk dengan kecepatan maksimal sekitar 50 km / jam.
Bisa dilihat dari Honda NSC50 hingga Yamaha Aerox 50 yang seringkali dijadikan motor paddock saat gelaran MotoGP.
Dari motor pic.twitter.com/RrJclowo7j
— Remember, you're beautiful (@AdorkableRacer) May 18, 2020
Di Indonesia, motor-motor matik macam Honda BeAT atau Yamaha Mio dan pakai mesin 110-125 cc yang meski ukurannya sama seperti skutik 50cc tersebut tentu kerap bikin bule kaget karena akselerasinya yang lebih dari cukup.
Hal ini yang sering bikin kaget dan bikin bule jadi slonong boy masuk sawah seperti bisa dilihat di video di bawah:
Ga paham ada apakah bule dengan motor. Mereka tidak bisa berjalan beriringan pic.twitter.com/45woQ0L22D
— Remember, you're beautiful (@AdorkableRacer) May 18, 2020
Kembali membahas Canggu Shortcut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, memang sempat memasang sebuah tonggak atau pole Kamis (22/8/2019) pagi.
Namun portal itu dibuka lagi pada malam harinya.