GridOto.com - Pemkot Batu, Jawa Timur, berencana memanfaatkan angkutan kota (angkot) sebagai transportasi pelajar di Kota Batu.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menjelaskan, rencana itu sudah dalam pembahasan.
Dewanti mengatakan pemanfaatan angkutan kota itu sebagai solusi agar pelajar tidak menggunakan motor saat berangkat ke sekolah.
Di sisi lain, untuk mengurangi peluang kecelakaan dan kemacetan.
“Kan pelajar seharusnya tidak boleh menggunakan roda dua. Juga surat-suratnya terkadang tidak lengkap.”
“Ini upaya kami juga untuk mengurangi kecelakaan,” ujar Dewanti, dikutip dari SURYAMALANG.COM, Jumat (18/10/2019).
(Baca Juga: Asyik! Angkot Online di Malang Segera Beroperasi, Pakai Sistem Zonasi dan Segini Tarfinya)
Dewanti minta Dinas Perhubungan Kota Batu mempelajari transportasi pelajar di Kota Malang.
Dewanti ingin agar angkutan pelajar bisa efektif di Kota Batu.
“Saya minta kajian teknisnya agar apa yang kurang dari Kota Malang bisa diterapkan di Kota Batu. Tentunya kami akan mempelajari itu,” kata Dewanti.
Kepala Bappeda Kota Batu, M Chori menjelaskan pihaknya sedang mengkaji teknis pemanfaatan angkutan kota menjadi angkutan pelajar.
Pihaknya juga mempelajari hal-hal yang kurang dari penerapan Pemkot Malang.
Dikatakan Chori, kajiannya antara lain apakah bisa angkutan kota beroperasi melayani pelajar pada pagi dan siang hari.
Pasalnya, di jam itulah aktivitas pelajar terlihat, yakni antara berangkat dan pulang sekolah.
(Baca Juga: Menyusul Bekasi dan Tangerang, Angkot di Malang Akan Berbasis Online)
“Sudah ada pertemuan antara Dishub dengan sopir angkota. Bagaimana dalam rangka memberdayakan angkutan supaya bisa lebih baik angkutannya, selama ini kan kendaraannya kurang.”
“Nah sedang kami kaji apakah dalam waktu tertentu pagi atau siang bisa dioptimalkan, kajiannya 2019 ini,” ujar Chori.
Chori juga mengatakan kalau Pemkot Batu telah menyiapkan dana sebanyak Rp 2 miliar.
Dana itu juga dalam kajian apakah nantinya bentuknya untuk subsidi silang atau tidak.
Pasalnya, diharapkan pelayanan teradap pelajar ini bebas biaya, atau gratis.
Ketua Aliansi Pengemudi Penumpang Umum (APMPU) Kota Batu, Heri Junaedi menjelaskan wacana memanfaatkan angkutan kota untuk pelajar merupakan usulan dari pihaknya.
Usulan itu sudah disampaikan sejak tahun lalu.
“Wacananya diterapkan pada 2020. Nanti akan diadakan angkutan anak sekolah gratis tapi di jam tertentu. Mulai pukul 6 sampai 8 pagi dan pukul 12 sampai 2 siang. Di luar jam itu anak sekolah tetap bayar,” ujar Heri.
(Baca Juga: Ingat Ibu-ibu Sopir Angkot yang Bawa Bayi? Ternyata Waktu Hamil 9 Bulan Juga Tetap 'Narik')
Meskipun bayar, namun pelajar bayar 50 persen saja dari tarif normal. Dikatakan Heri, selama ini pelajar menjadi andalan para sopir untuk mengangkut penumpang.
Namun, tarif yang seharga setengah dari tarif normal disubsidi langsung oleh sopir.
Akibatnya, sopir menanggung sendiri. Tidak ada bantuan dari pemerintah untuk tarif pelajar.
“Tarif pelajar 50 persen. Para sopir yang menanggung sendiri, sementara pelajar andalan sopir.”
“Apalagi sekarang ada angkutan online, pendapatan kami turun sampai 50 persen,” katanya.
Saat ini ada 350 angkutan kota yang beroperasi di Kota Batu, sementara jumlah sopirnya ada sekitar 400 sopir.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Pemkot Batu Wacanakan Angkut Pelajar dengan Angkot