Pertama, jika mesin dalam kondisi dingin, nyalakan dan biarkan mesin berputar stasioner selama 3-5 menit tanpa perlu dijalankan.
Oh iya, pastikan motor diparkir di tempat yang rata atau pakai standar tengah. Kalau enggak ada standar tengahnya bisa diganjal standar samping dengan batu atau pakai dongkrak.
Kemudian matikan motor tunggu selama 2-3 menit. Lalu lepaskan tutup pengisian oli yang biasanya sudah jadi satu dengan dipstick pakai tang dan kemudian lap hingga bersih.
Setelah dilap bersih sampai tidak ada sisa oli, masukkan dipstick sampai menyentuh dudukannya.
Tunggu sebentar, lalu keluarkan dipstik dan periksa bahwa tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas atas dan bawah pada tutup tangkai pengukur.
Meski desain dipstick tiap tipe atau merek motor berbeda, pasti punya batas bawah dan batas atas yang jadi indikator volume olinya.
Jika volume oli ada di batas bawah, maka oli wajib ditambah atau diganti sekalian. Sebaliknya, jika volume oli terlalu banyak atau ada di batas atas, maka harus dikurangi volumenya.
Kalau sudah selesai memeriksa, pasang kembali tutup pengisian oli dan jangan lupa dikencangkan. Sebab kalau enggak kencang, sering kejadian oli malah rembes.
Mudah kan?