Tes Lengkap Mazda3 Hatchback. Samurai Jepang Penantang Ksatria Eropa

Trybowo Laksono - Kamis, 12 September 2019 | 17:09 WIB

Mazda3 Hatchback (Trybowo Laksono - )

GridOto.comMazda3 Hatchback terkenal sebagai hatchback yang punya daya tarik dinamis.

Tipikalnya berparas cantik, fitur banyak,  dan fun to drive sehingga cocok bagi mereka yang berjiwa muda.

Setelah pertama kali muncul secara global di Los Angeles Auto Show 2018 lalu, Mazda3 Hatchback – dan Mazda3 sedan akhirnya mendarat di pasar otomotif Indonesia.

Masih menggunakan bahasa desain khas Mazda, KODO, paras Mazda3 Hatchback kini semakin intens dengan bentuk headlamp dan gril yang lebih tipis.

Begitu juga di bodi samping yang terlihat lebih pipih dari generasi sebelumnya.

Highlights datang dari bentuk pilar C yang sangat tebal dan eye catchy.

Meski menuai kontroversi karena desain ini terasa tidak lazim, tapi kami menyukai artistik seperti ini dan menjadikannya otentik dibanding hatchback medium lain yang ada di pasar sekarang.

Sebut saja Volkswagen Golf, Honda Civic Turbo, hingga Audi A3 Sportback.

Pola desainnya jelas: Atraktivitas hadir dari bentuk yang simpel namun lebih berkarakter.

Lihat saja stoplamp-nya, bagai 3 dimensi yang lebih mirip pahatan seni ketimbang ornamen lampu biasa.

Desain sederhana itu juga diaplikasi di bagian interior.

Ibnu Jundi
Dasbor beda dari Mazda yang lain

Jika hampir semua Mazda saat ini punya bentuk dasbor yang mirip, tidak dengan Mazda3 Hatchback.

Kami menikmati keindahannya yang datang dengan citarasa premium, cantik dan terkesan mewah.

Material yang digunakan untuk melapis dasbor, doortrim, hingga jok terasa lembut dengan tekstur yang enak saat disentuh kulit.

Untuk Mazda3 Hatchback, kulit yang melapis joknya berwarna merah Burgundy, sementara saudara sedannya mendapat kulit warna hitam.



Mazda3 ini punya banyak sekali fitur unggulan.

Begitu banyaknya, sampai-sampai sunroof jadi terkesan biasa saja di dalam Mazda3 Hatchback.

Mazda3 Hatchback punya 6 buah airbags, Dynamic Stability Control, Traction Control System, Hill Launch Assist, Adaptive Front Lighting System, Smart City Brake Support, Blind Spot Monitoring (BSM), juga Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Lane Departure Warning System (LDWS), Driver Attention Alert (DAA), Mazda Radar Cruise Control (MRCC), hingga Lane Keep Assist System (LAS).

Ibnu Jundi
Kamera parkir dengan resolusi tajam dari layar 8,8 inci
Khusus untuk 2 fitur terakhir, MRCC dan LAS, membuat Mazda3 Hatchback bagai mobil semi-otonom karena memungkinkan untuk membelok sendiri dan akselerasi-deselerasi mandiri.

Soal akomodasi, jok depan tentu tidak ada masalah termasuk ruang kaki yang lega untuk kaki kiri berselonjor.

Di belakang, setelah jok depan diset untuk tester bertinggi badan 168 cm, tersisa legroom 6 jari dan headroom 7 jari. Tak lega memang, namun jelas tidak sempit.

Sayangnya ruang lantai untuk penumpang belakang-tengah terokupasi oleh tonjolan untuk kopel belakang.

Meski Mazda3 di Indonesia berpenggerak roda depan (FWD), tapi ruang ini tetap ada karena menjadi desain standar untuk Mazda3 global yang juga menyediakan gerak semua roda (AWD).
Ibnu Jundi
Jok belakang dengan akomodasi biasa saja

Ada nilai positif dari desain pilar C yang lebar, yakni ruang bagasi yang jadi panjang dan itu mendukung akomodasi barang.

Mazda3 Hatchback jadi lebih berdaya untuk menampung barang-barang yang besar seperti koper atau carrier berukuran lebih dari 60 liter.

Masalahnya, lantai bagasi berada condong ke bawah dari bibir dinding sehingga cukup repot saat masuk-keluarkan barang berbobot berat.

Kepraktisan Mazda3 rasanya tidak ada yang spesial.

Ia punya glove box yang mana itu merupakan piranti standar bagi mobil modern, pun dengan kantung di doortrim depan-belakang, kompartemen terbuka dan tertutup di konsol tengah.

Lalu cup holder tersedia di pintu, konsol tengah, hingga di arm rest jok belakang.

Melaju di jalan, Mazda3 adalah hatchback dengan gerak yang cekatan namun anggun.

Bantingan suspensi dan sasisnya terasa tenang saat menghajar lubang, namun tetap cekatan saat bermanuver kencang. Ini sangat menyenangkan karena memungkinkan mobil bergerak lincah tanpa mengorbankan kenyamanan.

Rasa fun juga datang dari posisi duduk rendah yang sporti dan respons setir terhadap permukaan jalan dan gerak mobil.

Ibnu Jundi
Diameter lingkar dan batang kemudi terasa pas digenggam

Terasa riil, sehingga lebih enak bagi pengemudi untuk mengolah kemudi.

Lantas seberapa kencang dan iritnya Mazda3 Hatchback terbaru?

Alih-alih menggunakan mesin baru yang berlabel SKYACTIV-X, Mazda masih meletakkan mesin SKYACTIV-G yang sama dengan yang ada di engine bay Mazda3 lama.

Mazda yakin, bahwa unit ini masih pas dengan kebutuhan dan karakter Mazda3 Hatchback dan Sedan sebagai tunggangan yang dinamis.

Namun oleh Mazda, mesin 4 silinder ini berkapasitas 1.998 cc bensin ini diset ulang agar lebih pas dengan mobil baru.

Bagian yang dioptimalkan adalah intake port, bentuk piston, split fuel injection, dan katup pendingin.

Nyatanya, tenaga yang dihasilkan malah lebih kecil yakni merilis 155 dk dari sebelumnya 165 dk.
Ibnu Jundi
Mesin masih menggunakan SKYACTIV-G

Begitu juga dengan torsi yang mengecil jadi 200 Nm dari 210 Nm.

Tapi tenang, ketika kami tes akselerasi, Mazda3 Hatchback terbaru ini malah lebih cepat untuk 0-100 km/jam dengan catatan 9,7 detik. Untuk diketahui, generasi sebelumnya butuh 10,6 detik untuk parameter serupa.

Di tes konsumsi BBM dalam kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Mazda3 mencetak 11,7 km/l sedangkan di rute tol dengan average speed 90 km/jam ia meraih 16,9 km/l.

Oh ya, kapabilitas pengereman Mazda3 Hatchback termasuk jempolan karena bisa memberhentikan samurai Jepang ini 100-0 km/jam dalam jarak 40 meter saja.

Sektor kenyamanan adalah hal berikutnya yang berkembang positif di Mazda3 baru.

Bantingan suspensi maupun kelenturan sasis kini semakin lembut untuk menangani guncangan kabin.

Melewati polisi tidur, speed bump, atau lubang di jalan, kini lebih tenang dari sebelumnya.

Belum lagi soal kekedapan kabin yang lebih senyap dari generasi pendahulu.

Di laju 60 km/jam, suara yang terdeteksi di kabin tak lebih dari 60 dB, atau persisnya 59,6 dB.

Rianto Prasetyo
Kekedapan kabin kini lebih baik

Itu menjadikan Mazda3 sebagai salah satu hatchback medium ternyaman di kelasnya.

Lantas dengan semua improvement itu, membuat Mazda3 Hatchback layak untuk dibeli?

Perlu diketahui dulu kalau lawan terdekatnya saat ini adalah Honda Civic Hatchback E yang dibandrol Rp 469 juta.

Harga rivalnya itu lebih murah dari Mazda3 Hatchback yang dilego Rp 493,8 juta (tambahan Rp 4 juta untuk warna Crystal Soul Red).

Dengan harga lebih murah, Civic lebih kencang, dealer lebih banyak, dan tampang lebih agresif.

Tapi keunggulan Mazda3 yang sulit disaingi Civic adalah: Mazda3 tetap dinamis dan tetap nyaman, citarasa terasa lebih mewah, dan fitur jauh lebih banyak.

Untuk urusan fitur, bahkan rival Eropa seperti Volkswagen Golf dan Audi A3 yang dihargai lebih mahal rasanya akan sulit menandingi Mazda3 Hatchback.

So, inilah hatchback layak dipertimbangkan bagi Anda yang mencari tunggangan nyaman, premium, fasilitas lengkap, dan asyik dikendarai.

 

 

Ulasan first impression Toyota Corolla Altis baru, klik di sini: