Tes Lengkap Mazda3 Hatchback. Samurai Jepang Penantang Ksatria Eropa

Trybowo Laksono - Kamis, 12 September 2019 | 17:09 WIB

Mazda3 Hatchback (Trybowo Laksono - )



Mazda3 ini punya banyak sekali fitur unggulan.

Begitu banyaknya, sampai-sampai sunroof jadi terkesan biasa saja di dalam Mazda3 Hatchback.

Mazda3 Hatchback punya 6 buah airbags, Dynamic Stability Control, Traction Control System, Hill Launch Assist, Adaptive Front Lighting System, Smart City Brake Support, Blind Spot Monitoring (BSM), juga Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Lane Departure Warning System (LDWS), Driver Attention Alert (DAA), Mazda Radar Cruise Control (MRCC), hingga Lane Keep Assist System (LAS).

Ibnu Jundi
Kamera parkir dengan resolusi tajam dari layar 8,8 inci
Khusus untuk 2 fitur terakhir, MRCC dan LAS, membuat Mazda3 Hatchback bagai mobil semi-otonom karena memungkinkan untuk membelok sendiri dan akselerasi-deselerasi mandiri.

Soal akomodasi, jok depan tentu tidak ada masalah termasuk ruang kaki yang lega untuk kaki kiri berselonjor.

Di belakang, setelah jok depan diset untuk tester bertinggi badan 168 cm, tersisa legroom 6 jari dan headroom 7 jari. Tak lega memang, namun jelas tidak sempit.

Sayangnya ruang lantai untuk penumpang belakang-tengah terokupasi oleh tonjolan untuk kopel belakang.

Meski Mazda3 di Indonesia berpenggerak roda depan (FWD), tapi ruang ini tetap ada karena menjadi desain standar untuk Mazda3 global yang juga menyediakan gerak semua roda (AWD).
Ibnu Jundi
Jok belakang dengan akomodasi biasa saja

Ada nilai positif dari desain pilar C yang lebar, yakni ruang bagasi yang jadi panjang dan itu mendukung akomodasi barang.

Mazda3 Hatchback jadi lebih berdaya untuk menampung barang-barang yang besar seperti koper atau carrier berukuran lebih dari 60 liter.

Masalahnya, lantai bagasi berada condong ke bawah dari bibir dinding sehingga cukup repot saat masuk-keluarkan barang berbobot berat.