(Baca Juga: Oknum Ojol Pecahkan Kaca Bus Transjakarta, Hanya Karena Motor Tersenggol)
Hingga saat ini Transjakarta menjadi kiblat dari kota dan provinsi lain di Indonesia dalam soal angkutan umum yang inovatif.
Di balik kesuksesannya pun Transjakarta melakukan beberapa perubahan.
Seperti penggantian logo yang awalnya identik dengan Elang Bondol-nya sampai sekarang ini.
Awalnya logo dari Transjakarta menggunakan Elang Bondol sebagai maskotnya yang membawa tulisan Transjakarta di bawahnya.
(Baca Juga: Transjakarta Buka Rute Baru, Pas Buat Keliling Wisata Sejarah di Jakarta)
Lalu pada 2012, logo digantikan dengan logo yang cukup simpel dengan huruf 'tj' dengan background merah dan kemudian terdapat tulisan Transjakarta dengan background hitam.
Dan ditahun 2014 Ia berganti lagi dengan logo baru yang identik dengan warna biru agar senada dengan warna unit-unit barunya.
Namun pihak pemerintah sendiri mengaku Elang Bondol tetap menjadi maskot dari Transjakarta walaupun tidak terpampang di logonya.
Tak hanya itu perkembangan pun turut dimasukkan dalam daftar peningkatan moda umum Transjakarta.
(Baca Juga: Mau Jajal Nikmati Bus Listrik Transjakarta? Ini Hari Terakhir Lo)
Pada awalnya bus-bus hanya model bus tunggal dan sekarang ada juga Transjakarta dengan model bus gandeng dengan dua bodi.
Tak hanya itu, mereka juga menambah unit yang makin membuat tertarik pengguna dengan bus yang menggunakan berbagai tipe bahan bakar.
Dulu kebanyakan bus Transjakarta hampir semua menggunakan bahan bakar gas seperti Mitsubishi Colt FE 84G, Mercedes-Benz OH 1626 NG M/T dan A/T, Scania K320IA CNG Euro VI, Zhongtong Bus LCK6180GC, Ankai HFF6180G02D, Weichai CNG Euro IV, dan banyak lagi lainnya.
Lalu ada juga bus Amari, bus Mercedes Benz OH-1526, Bus Hino RK hibah Kemenhub, bus Toyota Dyna, Hino, Scania K310IB, dan bus bus lain dari berbagai merek yang berbahan bakar diesel/biodiesel.
(Baca Juga: Inilah Tantang Untuk Transjakarta Dalam Pengujian Bus Listrik)
Dan beberapa waktu lalu mereka mengenalkan bus terbaru mereka yang bertenaga listrik yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Sebagai tambahan, moda umum ini juga berintegrasi dengan moda umum lainnya.
Dulunya hubungan saling menguntungkan tersebut terjalin dengan bus kota, dan sampai sekarang Transjakarta juga berintegrasi dengan MRT demi kepuasan para pelanggan dengan memudahkan akses transportasi mereka.
Semoga kedepannya pemanfaatan moda angkutan umum ini menjadi lebih baik dan masyarakat semakin banyak menggunakannya.