Ini Konsep Aerodinamika di Ilmu Fisika yang Penting Banget di Dunia Otomotif

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 26 April 2019 | 13:50 WIB

Ilustrasi aerodinamika di F1 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Sobat GridOto pasti sering dengar dong dengan istilah aerodinamika.

Sebenarnya apa sih aerodinamika itu? Kenapa di dunia otomotif khususnya balap penting banget?

Di ilmu fisika, aerodinamika bagian dari fluida dinamika.

Fluida dinamika ini membahas gerakan partikel yang bebas bergerak pada umumnya (misal: air, udara, dan plasma).

(Baca Juga : Ternyata Ada Kucing yang Bikin Crash Pembalap saat MotoGP Amerika)

Jadi jelas aerodinamika ini khusus gerakan partikel udara saja.

Pengaturan aerodinamika ini berhubungan dengan hukum Bernoulli.

Ada rumus perinci dalam hukum Bernoulli ini, tapi kita ambil intinya saja, biar tidak terlalu pusing, hehe..

Hukum Bernoulli ini mengatakan, bertambahnya kecepatan aliran fluida akan menurunkan tekanan udara di aera tersebut.

Jadi jika kecepatan udara tinggi maka tekanan kecil, dan sebaliknya jika kecepatan udara rendah maka tekanan besar.

Tekanan ini akan sebanding dengan gaya yang beroperasi di suatu obyek.

sciencelearn.org.nz
Ilustrasi aliran udara

Misalnya di gambar tersebut, perangkat aerodinamika akan mengatur besarnya kecepatan udara di bagian atas dan bawah perangkat.

(Baca Juga : Teknik Jari Tangan Narik Tuas Rem Ala MotoGP, Kamu Pakai yang Mana?)

Jika kecepatan udara di atas lebih cepat, tekanan di atas lebih kecil, maka obyek akan terdorong ke atas karena gaya ke atas lebih besar.

Jika kecepatan udara di bawah lebih cepat, tekanan di atas lebih besar, maka obyek akan terdorong ke bawah karena gaya ke bawah lebih besar.

Oke jelas sampai di sini?

Di dunia otomotif, aerodinamika berkaitan kuat dengan gaya tekan ke bawah atau down force.

Dalam kendaraan berkecepatan tinggi, khususnya di dunia balap seperti Formula 1 dan MotoGP, down force ini sangat penting.

Mobil F1 dan motor MotoGP saat ini punya banyak perangkat aerodinamika (winglet, spoiler, fairing, dsb) untuk mengatur aerodinamika ini.

Twitter/@Ducati Motor
Aero fairing motor Ducati

Jadi, tugas perangkat ini adalah mengatur jumlah dan juga arah aliran udara yang menghantam kendaraan saat melaju.

Mengatur aliran udara berarti mengatur besarnya down force sekaligus akibat yang ditimbulkan down force itu sendiri.

Dengan down force yang tinggi, kendaraan bisa melaju lebih stabil karena lebih melekat dengan permukaan aspal atau jalan.

Jadi simpelnya, untuk menambah down force, aliran udara di atas perangkat aerodinamika harus lebih lambat dibanding di bawah.

Begitu juga sebaliknya jika ingin mengurangi down force

(Baca Juga : Antonio Giovinazzi Kena Penalti Mundur 10 Grid Start di F1 Azerbaijan)

Tapi down force yang besar tidak selalu 100% bagus.

Down force yang tinggi tentu berpengaruh membuat kendaraan semakin berat.

Jika terlalu berlebihan, berpengaruh ke suspensi dan ke daya tahan ban juga, dan banyak konsekuensi lainnya.

Padahal di ajang balap, keawetan ban juga jadi titik penting.

Makanya di sini fungsi utama perangkat aerodinamika, yakni untuk mengatur agar kendaraan mendapat down force sesempurna mungkin.

Kalau di kendaraan produksi massal yang dipakai di jalan raya, perangkat aerodinamika tidak semaju di dunia balap.

Kebanyakan perangkat tersebut untuk menjaga keselamatan dan keamanan saja, bukan untuk kecepatan, selebihnya ada yang cuma untuk gaya-gayaan saja, kebanyakan.

Contoh kendaraan yang memakai konsep aerodinamika adalah pesawat terbang.

(Baca Juga : Punya Gaya Balap Berbeda, 2 Mobil Tim Ferrari F1 Dibikin Beda)

Bisa terbangnya pesawat terbang ini tidak cuma karena mesin saja, tetapi juga peran penting aerodinamika.

Agak berkebalikan dengan kendaraan di darat, pesawat bisa terbang karena besarnya gaya tekan ke atas.

Di pesawat terbang, perangkat aerodinamikanya biasanya terpasang di sayap dan sirip belakang.

Perangkat aerodinamika di pesawat terbang bisa diatur gerakannya.

Pengaturan perangkat aerodinamika di pesawat ini untuk mengatur pesawat mau terbang lebih tinggi atau lebih rendah.

Paham kan?