(Baca Juga : Blak-blakan Minoru Morimoto: Tantangan Terbesar Yamaha untuk E-Vino)
Dengan sustainable, sehingga sumber daya alam tetap terjaga.
ITDC pun sudah investasi untuk mengolah air laut menjadi air siap minum, sehingga tidak merusak lingkungan dan juga tidak mengambil air tanah.
Begitu juga dengan kebutuhan listrik, sebagian memakai solar plant.
Dan, ada lebih dari 40 persen disisihkan di Mandalika untuk area hijau.
(Baca Juga : Pembalap yang Pernah Pakai YZR-M1 Kesulitan dengan Motor Pabrikan Lain?)
"Nah kenapa kita pilih Sport Entertainment, karena di Lombok ini kita butuh atraksi yang bisa mensejajarkan Lombok dengan Bali. Kalau di pariwisata, ada tiga istilah, sebuah destinasi harus ada nature (alam), culture (budaya) dan man made (buatan manusia)," tambahnya.
Maka itu, di Mandalika ini harus ditambah dengan man made yang bersifat kelas dunia.
"Dari situlah masuk ke MotoGP. Itulah awal-awalnya kami masuk ke MotoGP. Jadi, pendekatan kami lebih kepada tourism. Karena MotoGP ini adalah ajang balap paling terkenal di dunia dengan 400 juta pemirsa 30 juta followers jadi kita arahkan ke sana," tutup Abdulbar.
A post shared by Otorace.id (@otorace.id) on