Walaupun Honda Rebel 500 dibekali dengan ban besar (depan 130/90 dan belakang 150/90) pada pelek 16 inci, namun menikung tajam di area blindspot tetaplah hal yang membahayakan.
Soal treknya sendiri, begitu lepas dari Karanganyar dan menuju ke Tawangmangu, hampir 90 persen menanjak.
(Baca Juga : Perbandingan Performa Oli Mineral, Sintetik, dan Ester, Begini Hasilnya!)
Honda Rebel 500 merupakan cruiser, yang berarti dia memang diciptakan untuk para penggila torsi.
Namun torsi untuk di aspal ya, kalau buat main tanah tentu saja spek dimensi dan bobotnya yang sampai 190 kg tidak mendukung.
Ketika jalanan lurus dan menanjak, saya pun mencoba untuk menggebernya lebih kencang, kebetulan ingin menyalip mobil dan bus yang ada di depan.
Cukup dengan gigi tiga, begitu buka gas si Rebel langsung melaju dari 60 hingga nyaris 100 km jam dalam keadaan jalan menanjak.
Betul kata orang, kalau naik motor satu ini enggak perlu capek turunin gigi kalau mau langsung lari kencang, serasa naik matik!
(Baca Juga : Gaikindo Sebut Ada Pabrikan Baru yang Bakal Masuk Ke Indonesia Tahun Ini)
Oh ya, dari laman resmi Honda, Rebel 500 ini diklaim punya tenaga maksimal 47,2 dk (@8.500 rpm) dan torsi puncak hingga 45.8 Nm (@5.500 rpm).
Sampai di Cemara Kandang, kami berdua akhirnya tetap meneruskan untuk menuju ke arah Magetan, sekedar melihat hutan pinus merasakan cornering santai bersama si Rebel.