GridOto.com - Motor MotoGP punya peluang untuk terangkat roda depannya alias wheelie lebih tinggi.
Kondisi ini disebabkan tenaga motor MotoGP yang bisa lebih dari 220 hp, namun bobot kurang dari 170 kg.
Artinya, rasio antara tenaga dengan bobot motor tergolong besar, sehingga membuat roda depan mudah terangkat.
Ada beberapa cara yang diaplikasi para teknisi MotoGP untuk mengakali agar motor tidak mudah wheelie.
(Baca Juga : Otorace: Absen Launching, Ini Pesan Valentino Rossi Buat Pembalap Sky Racing Team VR46)
(Baca Juga : Jika Dilepas Yamaha, Tim Ini Bakal Senang Hati Tampung Valentino Rossi)
Yang pertama, dengan mengunakan peranti elektronik dengan memasang sensor di roda depan.
Jika roda depan terangkat, maka sensor akan mengirim sinyal ke ECU, dan ECU akan memerintahkan mesin untuk memutus tenaga mesin.
Tetapi, tenaga mesin akan kembali meningkat ketika roda depan kembali berada di aspal.
Cara kedua mencegah wheelie, dengan menggunakan fairing aerodinamis yang terpasang di cover depan dan samping.
Fairing ini akan memberikan daya tekan seiring kecepatan yang dihasilkan motor MotoGP.
Fairing aerodinamis ini akan lebih efektif berkerja di kecepatan tinggi.
Itu karena daya tekan yang besar membuat roda depan enggan terangkat tinggi.
(Baca Juga : Bossku, Ini Sebutan Baru Pembalap MotoGP KTM Tech 3 Hafizh Syahrin)
Yang ketiga, cara manual yang bisa dilakukan pembalap MotoGP itu sendiri.
Pembalap bisa menekan tuas rem belakang sehingga membuat saluran tenaga sedikit berkurang dan roda depan tak terangkat tinggi.
Bisa saja pembalap menekan tuas ream belakang ketika berakselerasi keluar tikungan.
Tapi, tentunya tuas rem belakang tak terlalu kuat diinjak agar power mesin juga tak terlalu tertahan.
Jadi, inilah tiga cara yang bisa dan biasa dilakukan untuk mencegah wheelie di pacuan MotoGP.
Untuk cara yang ketiga, tentu bisa dilakukan di motor Sobat GridOto.com loh.
He,he,he...