Bagaimana dengan keasyikan berkendaranya?
Ternyata masih belum optimal.
Transmisi CVT yang digunakan memang berorientasi pada kehalusan menghantar tenaga, namun responsnya terasa lamban jika dibanding SUV lain yang memakai CVT seperti Nissan X-Trail dan Honda CR-V.
Ditambah lagi lag turbo yang masih kuat terasa di putaran rendah, membuat laju mobil seperti kurang sigap jika berakselerasi dari kecepatan sangat rendah.
Solusinya, pengemudi harus sigap menggunakan mode mode manual dan menahan putaran mesin agak tinggi saat hendak menyalip.
Tapi jika bicara handling, maka DFSK Glory 580 dapat tersenyum manis.
Berkat suspensi yang kaku, stabilitas DFSK Glory 580 jadi sangat menyakinkan saat bermanuver.
Selama pengetesan, percaya diri kami menyeruak kala mencoba membelok cepat.
DFSK Glory 580 adalah mobil yang sigap menuruti kemauan tuannya saat mengolah kemudi.
Di luar soal produk, satu hal yang mungkin bisa menjadi daya tarik terbesar DFSK Glory 580 adalah jaminan.
DFSK dengan bangga memberitahu calon konsumennya bahwa Glory 580 mendapat garansi 7 tahun atau 150 ribu km yang meliputi: komponen bodi, komponen utama mesin, transmisi, kelistrikan hingga aksesoris seperti dasbor.
(BACA JUGA: Hitung-hitungan Kredit DFSK Glory 580 di Tiga Leasing, Ternyata Ini Hasilnya)
Terlepas jaringan aftersales yang masih berkembang, tempo 7 tahun dan jarak tempuh 150 ribu km garansi jelas lebih dari cukup untuk menghasilkan ketenangan hati bagi sang pemilik.
Lantas, apakah DFSK Glory 580 1.5T Luxury CVT jadi sangat layak dibeli dengan nominal Rp 308 juta?
Secara produk, mungkin ia belum bisa mengimbangi kualitas dari rival-rivalnya di kelas Medium SUV.
Tapi kami melihatnya begini: Dengan harga Rp 300 jutaan, ia merupakan godaan besar bagi konsumen yang punya budget di kelas Compact SUV (Honda HR-V, Toyota Rush, Suzuki SX-4, Chevy Trax) namun ingin naik kelas ke Medium SUV dimana Honda CR-V, Nissan X-Trail, dan Mazda CX-5 berada.