Anti-jerk ini juga terhubung ke Electonic Control Unit (ECU) untuk bisa berjalan.
Dilansir GridOto.com dari Motorsportmagazine.com, Magneti Marelli pernah merilis data dari salah satu pembalap mengenai fungsi anti-jerk ini.
Di gambar yang dirilis Magneti Marelli di atas terlihat ada tiga sektor, 1, 2, dan 3.
Di sektor 1, terdapat persentase gas yang dikeluarkan pembalap (garis putih paling atas), dan dibandingkan dengan garis bintik-bintik kuning yang merupakan gas 0.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Beberkan Perbedaan MotoGP Jaman Old dan Zaman Now)
Di sektor 2, garis putih adalah RPM dan garis hijau adalah kecepatan putaran ban belakang.
Terlihat dari garis RPM, ketika pembalap membuka gas, RPM langsung naik diikuti oleh putaran ban belakang, namun ada grafis yang sedikit menurun.
Di sektor 3 menjelaskan penurunan tersebut, bagian dengan warna putih menjelaskan torsi yang diminta oleh pembalap berdasarkan bukaan gas.
Lalu garis merah adalah torsi yang diberikan mesin, jika diperhatikan ada sedikit penurunan mendadak di garis merah tersebut.
(BACA JUGA: Keuntungan Michelin Jadi Pemasok Ban Tunggal MotoGP)
Garis terakhir menjelaskan segalanya, itu adalah garis reduksi torsi yang dihasilkan oleh sitem anti-jerk.
Jika dipresentasikan dalam hikungan detik, reduksi torsi itu hanya terjadi sepersekian detik, kurang dari 0,5 detik.
Pengurangan torsi secara intensif secara mendadak itu terjadi dengan memperlambat pengapian bukannya menutup gas.
Di situasi ini, anti-jerk bisa memotong torsi hingga 100%.