Begini Sob, Prinsip Kerja ECU di Motor MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 4 Juli 2018 | 18:43 WIB

ECU MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

"Jadi jika pembalap Yamaha merasa bahwa motor mereka bisa lebih cepat dari itu, mereka akan terus meminta teknisi untuk mengatur strategi dengan tepat, untuk melepaskan potensi penuh dari motor," tutur Cecchinelli.

Mantan petinggi Ducati Corse itu menambahkan untuk menemukan kalibrasi ECU yang tepat, para pabrikan harus melakukan perhitungan dan uji coba dahulu.

Jadi perhitungan hanya bisa didapatkan di atas trek.

Karena semuanya tergantung dari motor dan kecocokan para pembalap dan juga tergantung dari kondisi trek maupun komponen lainnya saat balap.

(BACA JUGA: Total Overtake di MotoGP Belanda Sampai Segini, Ada Catatan Rekor Luar Biasa Lainnya)

"Kau tidak bisa menghitung semuanya di markas, karena ketika di trek balap sebenarnya, kau menemui beberapa debu di lintasan, suhu tertentu, jenis ban tertentu, dan faktor lainnya," tambahnya.

Terkadang, untuk mengatasi masalah tersebut, para pabrikan mengembangkan interface tool untuk mendapatkan banyak data terkait sekaligus.

Jika melihat dari cara kerja perangkat elektonik tersebut, ini seperti 'pisau bermata dua' karena dapat membantu sekaligus membatasi performa motor.

Jadi sifat ECU ini dinamis karena tak berhenti di satu titik saja.

Namun untuk Yamaha, masalah yang paling sering muncul adalah saat suhu trek panas.

(BACA JUGA: Terbongkar Kelemahan Motor Honda RC213V 2018 MotoGP)

YZR-M1 2018 sering kehilangan traksi ban belakang saat menikung di suhu trek yang tinggi.

Solusi yang mungkin bisa menjadi satu-satunya pilihan bagi Yamaha adalah mendatangkan insinyur elektronika yang memiliki pengalaman terhadap ECU keluaran Magneti Marelli.

Hal itu yang sudah dilakukan oleh Honda dengan merekrut Filippo Tosi yang pernah bekerja di Magneti Marelli dan Ducati.

Perlahan tapi pasti, saat ini Yamaha sudah sedikit lebih baik.

Mungkin masalah ECU sudah bisa diatasi oleh Yamaha.