GridOto.com - Sebelum memutuskan membeli All New Honda PCX 150, baca dulu ulasan test ride dari GridOto.com ini ya!
Semoga saja Anda mendapatkan jawaban bagaimana performa mesin dan handling saat dipakai harian, konsumsi bensinnya, akselerasi dan top speed-nya.
Oiya, New Honda PCX 150 dijual dalam 2 versi, CBS (Combined Brake System) Rp 27,7 juta dan ABS (Antilock Brake System) Rp 30,7 juta OTR Jakarta.
Oke langsung gas pol ya!
Riding Position
Posisi duduknya cukup nyaman karena khas skutik panjang yang kaki bisa selonjoran, dipadu joknya rendah dan setang yang cukup tinggi.
Cuma rasanya, posisi jok depan untuk pengendara sedikit kurang panjang ke belakang untuk rider dengan tinggi badan lebih dari 170 cm, sehingga setang jadi terasa dekat ke badan.
Catatan lainnya adalah joknya yang punya tinggi 764 mm rasanya memang agak keras, sempat berburuk sangka bakalan enggak nyaman dipakai harian.
Eh ternyata persepsi itu salah, karena ketika dipakai harian justru jadi nyaman, dengan busa yang kenyal bikin enggak gampang mentok dasar jok.
Selain itu kulitnya juga lentur memberikan kenyamanan ekstra pada motor ini.
Ketika menaklukkan kemacetan, dengan panjang hampir 2 meter (1.923 mm) dan wheelbase 1.313 mm, karakternya tak bisa selincah skutik kecil seperti BeAT yang gampang selap-selip.
Selain itu radius putarnya lebih besar, jadi ketika belok patah mesti ambil ancang-ancang biar bodi belakang enggak nyangkut.
Handling
Sementara handlingnya memang jempolan seperti yang dirasakan ketika first ride, dengan rancangan sasis double cradle dan kaki-kaki baru, karakternya stabil banget buat rebah di tikungan maupun ngebut di trek lurus.
Hingga ujung standar tengah menggasak aspal pun, roda yang kini berukuran 100/80-14 dan 120/70-14 tetap menempel di aspal.
Kestabilan itu didukung karakter suspensi belakang yang cukup keras.
Kerasnya paling terasa saat berkendara sendirian dan melibas polisi tidur atau lubang. Jadi sebaiknya dihajar perlahan saja atau berdiri.
Namun jika dipakai berboncengan, redaman suspensinya jadi pas, empuknya dapat dan masih stabil enggak mengayun.
Dan saat berboncengan, footstep belakang yang lebar bikin nyaman. Lalu dengan ground clearance 137 mm dan suspensi yang kuat, bagian terendah enggak gampang mentok polisi tidur.
Performa
Mesin baru 149,2 cc yang dipasang di All New PCX 150 ini sepertinya dirancang untuk penggunaan dalam kota yang sering stop and go.
Jelas banget dari karakternya yang sangat responsif di kecepatan bawah sampai menengah, tepatnya dari berhenti sampai 60 km/jam. Dites pakai Racelogic waktunya 0-60 km/jam 5,2 detik saja.
Setelah itu dari 60 km/jam ke 80 km/jam terasa merambat perlahan dan kemudian cepat lagi ketika menuju 100 km/jam.
Selanjutnya jika terus digeber angka di spidometer akan merambat sampai mentok meraih top speed 118 km/jam. Untuk data tes lengkapnya bisa dibaca di tabel.
Data akselerasi :
0-60 km/j: 5,2 detik
0-80 km/j: 9,4 detik
0-100 km/j: 17,2 detik
0-100 m: 7,8 detik (@73,9 km/j)
0-201 m: 12,3 detik (@88,9 km/j)
0-402 m: 19,7 detik (@103,9 km/j)
Top speed di spidometer: 118 km/j
Top speed di Racelogic: 111,2 km/j
Perlakukan cara buka gas juga mesti dicatat, terutama di kecepatan menengah ke atas.
Lebih pas jika diurut, karena jika gas langsung dibuka mentok justru serasa kosong dulu, apalagi saat berboncengan lebih terasa lagi jedanya. Beda jika diurut, justru terasa padat.
Keunggulan dari mesin baru ini getarannya sangat minim, baik saat stasioner maupun akselerasi, vibrasi dari area CVT juga minim, yang tentu saja menunjang kenyamanan saat berkendara.
Paling hanya saat pertama kali berjalan, getaran di awal akselerasi masih terasa sedikit, tapi langsung hilang saat putaran mesin diputar tinggi.
Suaranya juga tergolong senyap, hanya terdengar sayup-sayup dari deru kipas di balik radiator.
Bagaimana dengan remnya? Yang dites versi ABS, yang mana cuma 1 channel untuk roda depan. Tuas remnya ketika ditarik empuk banget dan pakemnya pas, depan lebih responsif dibanding belakang.
Kemudian ketika ABS bekerja, khas 1 channel ada suara “nguuuukkk” dari modulatornya, persis dengan Yamaha Aerox 155 yang juga 1 channel.
Fitur & Teknologi
Naik All New PCX 150 ada perubahan ritual saat akan menyalakan motor, karena menggunaan Honda Smart Key atau keyless maka tak ada lagi mencolokkan anak kunci ke kontak.
Cukup disakuin, asal posisi anak kunci posisi on maka logo kunci di spidometer menyala menandakan sudah terhubung.
Tinggal tekan kontak dan putar ke logo I atau ignition, maka motor bisa dinyalakan dengan menarik rem dan menekan tombol starter. Oiya ada yang beda lagi, handel yang ditarik wajib rem belakang, kalau rem depan tetap enggan menyala.
Dengan keyless ini, mencari posisi motor di parkiran juga gampang, cukup pencet tombol answer back system atau yang paling atas, maka sein akan berkedip dan diiringi suara jika suaranya diaktifkan.
Kalau mau aman saat ditinggal, jangan lupa aktifkan alarm dengan menekan tombol anak kunci yang tengah. Jika tersenggol atau digeser maka alarm akan berbunyi.
Berikutnya berhubung untuk harian, maka tak jarang riding di malam hari, dan ternyata cukup surprise dengan pancaran lampu LEDnya.
Lampu dekat mungkin biasa saja, tapi yang lampu jauh istimewa, terang dan fokus!
Tengok juga spidometernya, yang rancangan angkanya berkesan mewah dan berukuran besar, sehingga mudah dipantau baik siang maupun malam, kalau kurang terang kecerahannya bisa diset 5 tingkat.
Fitur berguna berikutnya kala dipakai harian adalah bagasi di bawah jok yang berkapasitas 28,8 liter.
Sisi depan ternyata bisa menelan helm full face maupun half face, tapi yang ukuran batoknya tak terlalu besar.
Lalu di bawah setang kiri ada konsol, yang ukurannya pas banget untuk menaruh botol air minum 600 ml. Mau minum tinggal buka deh.
Kemudian ketika baterai smartphone low batt, tinggal ambil charger mobil dan colok ke power outlet 12 volt 1 ampere yang juga terletak di dalam konsol.
Sambil dicas taruh smartphone di konsol, ketika sampai maka baterai telah terisi.
Yang jadi catatan justru klaksonnya, suaranya lirih beda dengan skutik Honda kebanyakan. Ini lebih mirip motor CBU asal Thailand atau Eropa.
Dari sisi teknologi, paling sering bekerja ketika dipakai harian adalah ISS (idling stop system) yang mana jika diaktifkan, maka akan mematikan mesin ketika berhenti lebih dari 3 detik.
Ketika mesin mati, maka terasa sedikit goyangan dari mesin yang memutar kruk as atau swing back, tujuannya agar lebih ringan saat akan dihidupkan.
Konsumsi Bensin
All New PCX 150 ini dipakai harian lebih dari 400 km, ISS diaktifkan dan kondisi jalan bervariasi dari macet, merayap sampai jalan kosong yang bisa gas pol.
Testernya berpostur 64 kg yang gaya bawanya agresif. Berapa konsumsi bensinnya?
Rata-rata ternyata tertera di spidometer 41 km/liter! Masih cukup irit nih untuk skutik berbobot 132 kg.
Jadi sekali isi tangki penuh 8 liter, setidaknya bisa riding sejauh 328 km.
Tentu bisa lebih kalau yang bawa buka gasnya lebih smooth, mudah saja mencapai 45 km/liter
Data spesifikasi :
Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC 2 klep, PGM-FI, eSP
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Diameter x langkah: 57,3 x 57,9 mm
Kapasitas: 149,2 cc
Tipe tranmisi: Otomatis, V-Matic
Rasio kompresi: 10,6:1
Daya maksimum: 14,5 dk (10,8 kW)/8.500 rpm
Torsi maksimum: 13,2 Nm/6.500 rpm
Tipe kopling: Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Sistem pendingin mesin: Berpendingin Cairan
Tipe rangka: Double Cradle
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Twin
Ukuran ban depan: 100/80-14 M/C (Tanpa ban dalam)
Ukuran ban belakang: 120/70 - 14 M/C (tanpa ban dalam)
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Cakram
Sistem pengereman: Combined Brake System Hidrolis dengan 3 piston caliper (untuk tipe CBS), Anti-Lock Braking System (untuk tipe ABS)
P x L x T: 1.923 x 745 x 1.107 mm
Tinggi tempat duduk: 764 mm
Jarak sumbu roda: 1.313 mm
Jarak terendah ke tanah: 137 mm
Curb weight: 131 kg (CBS); 132 kg (ABS)
Kapasitas tangki bensin: 8 L
Kapasitas oli: 0,8 L (penggantian periodik)
Tipe aki: 12 V - 5 Ah, tipe MF
Sistem pengapian: Full Transisterized, baterai
Tipe busi: NGK MR8K-9