Itu karena daya jelajahnya yang tak terlalu istimewa, yakni cuma 53 Km.
Selain itu performa mesinnya juga biasa saja dengan motor listrik bertenaga maksimal 1,81 kw atau setara 2,42 dk.
Dengan spek itu ICON e: punya top speed mentok di 55 Km/jam, yang mana agak bikin kurang pede kalau mau dibuat nyalip-nyalip di jalan raya saat perjalanan jauh.
Jadi sepertinya motor ini memang ditujukan buat penggunaan dalam jarak dekat, sekadar untuk pergi ke mini market atau cari jajanan di depan komplek sih oke.
"Konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke atas adalah yang jadi concern kami. Untuk profil konsumennya apakah pelajar, petani atau yang lain, yang jelas kami fokusnya ke masyarakat kota dulu," ujar Henry Setiawan, selaku Marketing Manager Astra Motor Jateng menambahkan.

Kalau mau motor listrik yang lebih mumpuni, pilihannya ada CUV e: yang secara spek lebih advance.
Honda CUV e: didesain dengan pendekatan yang lebih mirip ke motor konvensional.
Maka tak heran kalau bodinya juga lebih besar, plus mesinnya pun bisa diajak ngebut dengan tenaga 6 kw atau setara 8,04 dk.
Tenaga segitu sudah 11-12 dengan Honda BeAT misalnya, yang mesinnya bisa menghasilkan 6,6 kw atau setara 8,8 dk yang top speednya bisa sampai 83 Km/jam.
Selain itu, jarak tempuhnya juga lebih jauh dengan klaim mencapai 80,7 Km dalam kondisi baterai penuh.
Di tipenya yang tertinggi yakni RoadSync, ia bahkan dibekali fungsi navigasi di panel instrumen TFT-nya yang sebesar 7 inci.
Dengan speknya yang lebih mantap itu, jangan heran kalau harga Honda CUV e: jadi lebih tinggi dari ICON e:.
Untuk wilayah Jawa Tengah ex Kedu, DIY dan Banyumas, harga Honda ICON e: dipasarkan dengan harga Rp 28.146.000, sudah termasuk charger dan baterainya.
Sementara untuk Honda CUV e: harganya dipatok Rp 66.682.000 untuk tipe standar, dan Rp 71.882.000, untuk tipe RoadSync.
Harga tersebut sudah termasuk dua unit charger dan baterai yang otomatis didapatkan saat pembelian CUV e:.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR