Dikawinkan dengan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga 200 dk dan torsi 310 Nm.
"Powertrain SHS ini bekerja secara serial maupun paralel bergantung kondisi penggunaan dan kebutuhan kondisi jalan yang dilalui," jelas Ryan.
Ia menjabarkan bagaimana SHS bekerja dalam satu kondisi kecepatan.
Dimana pada kecepatan 0 ke 40 km/jam mobil digerakkan oleh motor listrik dalam kondisi mesin mati, sementara di atas 40 hingga 70 km/jam masih tetap menggunakan motor listrik tapi mesin aktif hanya sebagai generator untuk mengisi daya baterai atau serial drive.
/photo/2025/01/21/eedc4357-183f-4ddc-ae1f-700e7d70-20250121115729.jpeg)
Baca Juga: Masuk Indonesia Awal 2025, Jaecoo Gercep Bangun Puluhan Dealer
Parallel drive berfungsi di kecepatan 70 hingga 80 km/jam dimana mesin dan motor listrik bekerja bersamaan.
Di atas 80 km/jam mesin melakukan direct drive menggerakkan mobil tanpa bantuan motor listrik.
Yang menjadi pembeda dengan hybrid konvensional adalah adanya soket charger.
"Di kolong mobil ada baterai berkapasitas 18,3 kWh yang dalam mode EV tanpa mesin bekerja bisa menempuh jarak hingga 90 km," beber Ryan.
"Baterai ini bisa di-charge dengan soket charger AC charging atau DC fast charging 45 kW dari 30 ke 80 persen hanya perlu waktu 20 menit," terangnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR