Baca Juga: Ingat Sampai Sekarang, Begini Momen Jorge Martin Dipamerin Skill Toprak Razgatlioglu di Depan Mata
Pada 2019 Ogura menjadi pembalap reguler di kejuaraan dunia Moto3 bersama Honda Team Asia, kemudian meraih peringkat ke-3 pada musim 2020.
Musim berikutnya ia naik ke Moto2 bersama tim yang sama, dan hampir saja menjadi juara dunia Moto2 pada musim 2022.
Sayang setelah awal musim buruk pada 2023, performanya terjun bebas di Moto2 2023 dan hanya meraih tiga podium saja sepanjang musim.
Namun momentumnya kembali pada musim 2024, setelah ia mengambil keputusan mengejutkan meninggalkan Honda untuk bergabung dengan tim MT Helmets-MSi dengan motor Boscoscuro.
Siapa sangka perjudiannya tersebut malah membawa Ogura menjadi juara dunia Moto2 2024 dengan keunggulan mutlak dari lawan-lawannya.
Tanpa Honda, Ogura berhasil naik ke MotoGP bersama Trackhouse Racing-Aprilia memakai tangan dan kakinya sendiri.
Di sisi lain Fermin Aldeguer menjalani cerita yang sedikit berbeda dibandingkan Chantra maupun Ogura.
Dibandingkan Chantra yang berusia 26 tahun dan Ogura yang berusia 23 tahun, Fermin Aldeguer masih jauh lebih muda karena berusia 19 tahun.
Karena itu lah perjalannnya sampai ke MotoGP tidak begitu panjang, namun ia mencatatkan sejumlah prestasi gemilang di level junior.
Aldeguer memulai karier profesionalnya dari ajang junior European Talent Cup dan meraih peringkat ketiga pada musim 2019.
Setelah itu ia mencoba peruntungan di FIM CEV Stock600 dan langsung menjadi juara pada musim itu.
Lalu ia naik ke CEV Moto2 pada 2021 bersama Boscoscuro, dan juga langsung menjadi juara dengan mudah.
Pada musim yang sama Aldeguer juga balapan di MotoE dan kejuaraan dunia Moto2 meski belum sebagai pembalap reguler.
Barulah pada 2022 ia masuk menjadi pembalap reguler, namun tidak langsung menjadi kompetitif pada musim perdananya di Moto2.
Musim 2023 menjadi momentum nama Aldeguer naik drastis karena ia meraih lima kemenangan sepanjang musim, termasuk empat beruntun pada empat seri terakhir yang digelar sehingga finis di peringkat ke-3 klasemen akhir.
Seketika banyak pabrikan yang langsung berminat merekrutnya, hingga akhirnya Ducati lah yang merekrut dan menempatkannya di tim Gresini Racing.
Tahun 2024 performanya sedikit turun, namun ia masih bisa meraih tiga kemenangan pada musim terakhirnya di Moto2.
Dengan motor Ducati, jelas bahwa Aldeguer sangat diunggulkan untuk meraih hasil positif dibandingkan Chantra dan Ogura.
Namun bukan berarti Chantra dan Ogura hanya akan diam saja melihat Aldeguer menjadi rookie terbaik musim 2025 mendatang.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR