KTM menjanjikan 100 poin rencana penghematan itu adalah yang bersifat non teknis, sehingga pengembangan motor pun akan tetap menggunakan anggaran semaksimal mungkin.
Kendati demikian tidak dapat dipungkiri akan banyak membatasi kebebasan atau mengekang para pembalap dan para kru, yang sebelumnya mendapat fasilitas terbaik dari pabrikan.
Yang paling utama adalah mengenai pengeluaran untuk akomodasi di setiap balapannya, yang bisa dipangkas dan dianggap tidak mengurangi prestasi di kejuaraan.
Misalnya dari sekadar harga dan level hotel, biaya transportasi dan pengurangan jumlah armada pengangkut, biaya makanan, penghilangan sejumlah fasilitas hospitality, dan banyak pengeluaran lainnya.
Sebagian sudah dimulai sejak setahun terakhir saat KTM menyadari bahwa mereka menghadapi potensi kebangkrutan.
"Sudah sejak lama meninggalkan truk servis di kandang di beberapa kejuaraan. Jika ada truk kedua di Mattighofen, maka itu dipakai untuk membawa material," sambung Beirer..
"Ada perhitungan di sana. Apa yang ingin kami lakukan adalah melindungi apa yang kami ikuti, uangnya bisa digunakan untuk mengembangkan motor," lanjut sang bos.
Meski terkesan hanya recehan, tapi Beirer dan manajemen KTM sudah menghitung semua dan pengaruhnya cukup signifikan ke anggaran belanja.
"Misalnya jika kami punya tiga unit dalam satu olahraga, unit KTM bisa tetap besar dan truk kedua bisa untuk dipakai berbagi antara Gasgas dan Husqvarna atau dihilangkan keduanya," sambungnya.
"Pengurangan drastis sudah dibuat, yang mana itu membantu kami di perhitungan secara keseluruhan. Juga kamar single dibuat jadi kabar double (untuk kru). Jika kau melihat semua hal kecil, kau akan mendapati ada jumlah besar pada akhirnya," tuntas Beirer.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR