GridOto.com - Menjelang akhir tahun, terjadi satu lagi momen signifikan yaitu kesepakatan diskusi integrasi bisnis antara Nissan, Honda, dan Mitsubishi.
Kesepakatan antara tiga raksasa otomotif Jepang tersebut mulai terlihat 'barangnya' lewat Memorandum of Understanding yang ditanda tangani pada Senin (23/12) lalu.
MoU ini menjadi titik mula proses integrasi bisnis Nissan dan Honda sekaligus keputusan Mitsubishi Motors untuk ikut serta atau tidak.
Bila integrasi ini terjadi di 2025, Nissan-Honda akan menjadi produsen otomotif terbesar ketiga di dunia.
"Hari ini menandakan momen penting seraya kami memulai diskusi mengenai integrasi bisnis yang berpotensi membentuk masa depan kami," kata Makoto Uchida, President Director dan CEO Nissan.
Baca Juga: Coba Tebak Mobil Besutan Nissan Automobile College Ini Basisnya Apa
"Bila terealisasi, saya percaya bahwa menyatukan kekuatan kedua perusahaan, kami bisa memberikan nilai terbaik untuk konsumen di seluruh dunia yang mengapresiasi brand kami," tambah Uchida.
Pergerakan ini dilatar belakangi oleh kesulitan finansial yang membuat Nissan masuk dalam 'survival mode' dan butuh investor baru.
Saat itu, Honda jadi nama terkuat yang bakal menyelamatkan nasib Nissan.
Tentunya manuver Nissan merapat ke Honda ini terpantau oleh Renault, pemegang saham terbesarnya.
Renault dan Nissan telah bermitra cukup lama dalam aliansi Renault-Nissan Mitsubishi.
Baca Juga: Realitas Baru Renault di 2025. Diduakan Nissan, Tutup Program Mesin F1
"Sebagai pemegang saham utama Nissan, Renault Group akan mempertimbangkan semua pilihan berdasarkan apa yang terbaik untuk grup dan stakeholder," begitu pernyataan resmi Renault pada rilisnya.
Selain Renault, mantan CEO Carlos Ghosn juga ikut bereaksi pada integrasi bisnis Nissan dan Honda ini.
"Saya pikir, tanpa keraguan, Honda akan berada di kursi pengemudi," kata Ghosn pada Squawk Box Europe CNBC.
"Tidak ada komplementaritas disini sehingga bila keduanya ingin bersinergi, mungkin akan melalui penurunan biaya, duplikasi rencana, duplikasi teknologi, dan kami tahu Nissan yang akan jadi korbannya," tambah Ghosn.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR