GridOto.com - Sebagai pembalap MotoGP, Jorge Martin merasakan peningkatan popularitas dan kondisi finansial yang signifikan dibanding sebelumnya.
Apalagi Jorge Martin berasal dari keluarga yang kurang mampu, yang bahkan membuatnya harus menumpang hidup dengan orang lain untuk balapan.
Namun siapa sangka, ternyata popularitas dan uang banyak yang diterima Jorge Martin sejak berada di MotoGP tidak selalu berdampak positif untuknya.
Ada sisi negatif dari seorang bintang baru MotoGP alias 'star syndrome', yang sempat dicicipi sendiri oleh Martinator beberapa tahun silam.
Juara MotoGP 2024 ini debut di kelas premier pada 2021 silam, dan tidak disangka langsung tampil kompetitif hingga memenangkan balapan pada musim perdananya.
Setelah sempat mengalami crash sangat parah di Portimao dan absen beberapa balapan, Martin pelan-pelan bangkit dan menang di Red Bull Ring.
Kemenangan itu sangat dinikmatinya, namun Martin mengakui semenjak itu ia sering kebablasan saat merayakan prestasinya.
"Aku mulai sering keluar setelah menang di Austria. Aku pergi ke Barcelona setiap akhir pekan," kata Martin dalam podcast Tengo Un Plan, seperti dilansir dari Motosan.es.
"Padahal sebelum itu aku tak pernah keluar sebegitu seringnya," jelas pembalap baru Aprilia Racing tersebut.
Baca Juga: Pelakunya Seorang Test Rider, Inilah Rajanya Top Speed di MotoGP 2024
Dengan nama yang terus melambung, banyak orang yang kemudian aji mumpung memanfaatkan Martin.
Termasuk dengan memaksa Martin membayar tagihan pesta di klub malam, dan ia pun merasa tak masalah karena ia punya banyak uang.
"Sekali waktu, di klub malam, ada bill dengan nilai yang sangat besar datang, semua orang tiba-tiba pergi dan akhinya aku yang harus membayarnya," ungkap sang pembalap.
Awalnya ia belum tersadar telah terjebak dalam belenggu itu, sampai Maria Monfort yang kini menjadi kekasihnya menyadarkannya.
Sang kekasih lah yang menjauhkan Martin dari pengaruh buruk dan membawanya menuju jalur yang benar sebagai seorang atlet.
"Situasi itu membuatku berkaca dan kupikir 'sudah cukup'. Kemudian aku bertemu partnerku sekarang (Maria) dan ia membantu kepalaku fokus kembali ke trek," lanjut Martin.
"Edukasi yang kudapat darinya juga membuatku kuat sehingga aku tidak akan kehilangan pikiranku lagi," jelas pembalap kelahiran Madrid ini.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR