Baca Juga: Blak-blakan Wibowo Santoso : Pionir memanfaatkan Teknologi Informasi
Melanjutkan bisnis ayahnya, Bowo sukses membawa Permaisuri Ban bukan hanya dikenal sebagai penyedia ban atau pelek.
Tapi menjadi rujukan konsumen di Indonesia yang ingin memodifikasi mobilnya.
Bowo bercerita, dulu Indonesia selalu ketinggalan dalam hal tren.
"Kenapa di luar negeri sudah tren modifikasi pelek yang macam-macam, di sini masih pakai itu-itu saja, sudah ketinggalan zaman," ungkapnya.
"Jadi kami ingin Indonesia tidak ketinggalan zaman dengan tren di luar negeri. Gaya kita harus sama dengan gaya dunia," lanjut Bowo.
Sejak saat itu, Permaisuri Ban terkenal sebagai toko yang menganut global style.
"Visi kami ingin menawarkan produk terbaik, dengan tren terbaik saat ini," terangnya.
Selain karena pengalaman bisnis yang sudah turun temurun, prestasi Bowo di Permaisuri Ban rupanya tak lepas karena latar belakang pendidikannya.
"Saya dulu sekolah di Art Center College of Design, Pasadena, California, Amerika Serikat," kata Bowo.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR