GridOto.com - Guna mempercepat perkembangan mobil listrik di Tanah Air, V-Green bekerja sama dengan Prime Group dari Mesir untuk menghadirkan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.
Nantinya, V-Green menargetkan pemasangan 100.000 stasiun pengisian daya untuk mobil listrik VinFast dalam kurun waktu tiga tahun.
Untuk tahap awal, stasiun pengisian daya tersebut akan berfokus pada kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Alasannya, Jakarta sebagai ibu kota dan pusat ekonomi, merepresentasikan pasar terbesar bagi industri EV di Indonesia.
Dengan lebih dari 10 juta penduduk dan permasalahan polusi udara yang semakin mendesak, transisi menuju transportasi bersih bukan hanya menjadi target, melainkan sebuah kebutuhan.
Sedangkan, Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang menawarkan peluang signifikan karena peran pentingnya dalam sektor industri dan logistik.
Pelaku bisnis di Surabaya menunjukkan minat yang tinggi untuk mengadopsi armada hijau guna mengurangi biaya operasional dan jejak karbon.
Sementara, Bali dipilih karena memiliki reputasi global dalam hal keberlanjutan, berperan sebagai etalase pariwisata hijau.
Dengan mengembangkan infrastruktur pengisian daya yang menyeluruh, V-Green juga memfasilitasi VinFast, produsen EV terkemuka asal Vietnam untuk menembus pasar Indonesia.
Baca Juga: Taksi Online Asal Vietnam Sah Masuk Indonesia, VinFast VF e34 Jadi Armadanya
Kemitraan ini melanjutkan kesuksesan yang telah dicapai di pasar Vietnam, dengan lebih dari 150.000 charging port yang terpasang di 63 provinsi dan kota.
Inisiatif ini diklaim berhasil mengatasi kekhawatiran konsumen akan infrastruktur EV, sekaligus menjuarai pasar otomotif Vietnam selama sepuluh bulan pertama tahun 2024.
Pencapaian tersebut menjadikan Vietnam negara pertama di Asia Tenggara di mana penjualan EV melampaui penjualan mobil konvensional.
Adapun kerja sama ini menelan investasi sebesar 1,2 miliar USD.
Manfaat ekonomi dari proyek ini diklaim sangat signifikan, dengan terbukanya lapangan pekerjaan dan peluang bisnis baru untuk konstruksi, operasional, dan pemeliharaan stasiun pengisian daya.
Di luar terciptanya lapangan kerja, pengembangan infrastruktur V-Green dapat merevitalisasi sektor energi Indonesia, menarik lebih banyak investasi di bidang energi surya dan angin.
Hal ini tidak hanya mampu meningkatkan ketahanan energi nasional, tetapi juga mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil.
Dari segi lingkungan, upaya V-Green juga selaras dengan tujuan keberlanjutan Indonesia yang lebih luas, yaitu target emisi nol atau net-zero emissions pada tahun 2060.
Pengembangan infrastruktur kendaraan listrik ini sedikit banyak dapat mengurangi polusi udara di pusat kota seperti Jakarta, dan menurunkan jejak karbon pada sektor transportasi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR