GridOto.com - Nasib apes menimpa Ananda Bayu Hidayatullah (17) saat menjual motornya seharga Rp 20 juta.
Ia justru jadi korban tipu-tipu calon pembeli, dengan kerugian badan babak belur dan malah nombok Rp 8,5 juta.
Bayu justru jadi korban penyekapan sekaligus pemerasan oleh komplotan penipu dengan kedok hendak beli motor.
Beruntung nyawa Bayu dan rekannya selamat meski harus kehilangan uang Rp 8,5 juta, ditambah tubuh bonyok dipukuli pelaku.
Ia pun lantas membuat laporan ke SPKT Polrestabes Palembang, (10/12/24) sore.
Kepada petugas, Bayu menceritakan awalnya Ia memposting motornya yang akan dijual di marketplace Facebook.
"Awalnya saya menjual motor pak. seharga Rp 20 juta melalui Marketplace facebook," katanya kepada petugas dilansir dari Sripoku.com.
Baca Juga: Trik Tipuan Online Segitiga, Begini Modus Baru Penipu, Waspadalah
Lanjutnya, lalu ada pembeli yang berminat, yakni terlapor menghubungi dirinya untuk berkomunikasi melanjutkan pembelian dengan cara COD.
"Ada ibu-ibu pak bilang berminat, tetapi dirinya mengajak COD (bertemu) sekaligus ngecek motor yang akan dijual," lanjut Bayu.
Setelah itu, COD lah dirinya dengan pembeli (terlapor) di depan salah satu minimarket di simpang 3 Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.
"Kejadiannya Minggu (8/12/24), saya bersama teman saya dan terlapor COD di depan minimarket di Jalan DI Panjaitan simpang 3 Plaju pak," ungkapnya.
Sesampainya di TKP, terlapor mengaku-ngaku sudah mentransfer uang sebesar Rp 8,5 juta untuk membayar.
Namun Bayu merasa belum menerima uang itu sepeserpun dari terlapor.
"Pelaku ini mengaku dirinya sudah transfer uang ke saya, tetapi saya tidak pernah menerima uang transferan tersebut," katanya.
Baca Juga: Modus Tipuan Online Makin Beragam, Rp 110 Juta Raib Beli Mobil di Marketplace
Kemudian motor, BPKB dan STNK milik korbanpun disita oleh terlapor dan meminta uangnya dikembalikan jika ingin motor dan surat menyuratnya dikembalikan ke korban.
"Di sana saya tetap katakan kalau saya tidak terima uangnya, kemudian dia mengancam saya akan dilaporkan ke polisi karena sudah melakukan penipuan," ungkapnya.
Saat itu korban pun setuju apabila ingin dibawa ke kantor polisi untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, lalu datanglah komplotan lainnya yang mengaku anggota polisi berpakaian preman.
"Saya diintimidasi mau dibawa ke polrestabes, dan diajak masuk ke dalam mobil, saya mau karena berfikir benar benar akan dibawa ke kantor polisi," katanya.
Namun, ternyata di dalam mobil dirinya dan temannya justru disiksa dan dipukul lalu dipaksa mengaku telah melakukan penipuan.
"Lama kami diajak mutar mutar didalam mobil sambil dipukuli, Hp kami disita dan kami diminta membayar uang Rp 8,5 juta itu," katanya.
Karena tidak tahan dipukuli dan diintimidasi akhirnya dirinya menelpon orang tuanya untuk mentransferkan uang Rp8,5 juta yang dipinta komplotan terlapor tersebut.
Baca Juga: Pedagang Motor Bekas Terancam Hukuman Mati, Perkara Sudah Jual 1.000 Unit ke Sumatera
"Setelah ditransfer barulah kami dilepas, motor dan surat suratnya juga di kembalikan ke saya pak," katanya.
Atas peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian materil sebesar Rp 8,5 juta.
"Saya melapor berharap pelakunya bisa tertangkap," katanya.
Sementara, Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery membenarkan adanya laporan korban.
"Laporan sudah kita terima dan akan diserahkan ke satreskrim untuk ditindak lanjuti," tandasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR