Dari data BPTJ disebutkan antara lain pada Koridor 1 mencapai 65,23 persen, Koridor 2 melebihi target di angka 111,89 persen, Koridor 5 mencapai 49,67 persen, dan Koridor 6 sebesar 23,65 persen
“Kalau koridor 1 dan 2 yang dihapuskan itu sayang. Karena ramai digunakan oleh warga,” tambah Marse.
Marse melanjutkan, pengurangan dua koridor ini memang sangat realisitis dilakukan dibandingkan harus menghapus unit Biskita.
Jika unit Biskita dihapuskan, waktu tunggu warga di halte pasti bakal bertambah.
“Jadi kita berharapnya waktu tunggu semakin cepat, semakin baik,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Biskita Transpakuan Kota Bogor dipastikan tetap beroperasi di tahun 2025 meski tidak lagi disubsidi oleh pemerintah pusat.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor pun sudah menganggarkan 10 Miliar untuk operasional Biskita.
Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil mengatakan, anggaran itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan di tahun 2025.
“Kemampuan anggaran banyak diperlukan. Sehingga untuk buy the service (BTS) Biskita Transpakuan itu baru bisa dianggarkan 10 Miliar,” kata Adityawarman.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR