"Wah ini negara defisit’. Ya defisit berarti harus ada yang dikurangi pengeluaran ini. Subsidi kita keluarin, naikkan BBM, naik 120 persen. Enggak pernah terjadi di dunia itu. Itu saya hanya bikinnya kita setuju, SBY setuju, ayo kita naikkan. Kapan? besok,” kata JK dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, (25/11/24).
Keputusan tersebut diakui JK sebagai hal yang berani karena risikonya pasti akan menimbulkan gejolak di masyarakat.
Tetapi, di sisi lain, keputusan itu harus diambil karena kondisi keuangan negara yang defisit.
"Iya (kenaikan BBM tertinggi) karena itu tidak akan (ada yang) berani itu," ujarnya.
JK pun mengungkapkan, salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk meredam gejolak adalah mengumumkan kenaikan harga BBM dua hari sebelum bulan puasa.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Kebiasaan Ini yang Bikin Mobil Boros Bahan Bakar
Sehingga, masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk turun ke jalan.
"Cuma cari timing. Oh karena ini nanti hari Selasa mau Ramadhan, mau puasa jadi kita putuskan hari Sabtu, umumkan hari Minggu supaya tidak ada persiapan untuk demo. Kalau bulan puasa tidak ada demo kan," katanya.
Hanya saja, menurut JK, pemerintah saat itu tak hanya menaikkan harga BBM.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR