Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Terungkap, Ini Sebab Gubernur Bengkulu Digelandang KPK Pakai Jaket Polantas dan Toyota Hilux INAFIS

Irsyaad W - Selasa, 26 November 2024 | 11:50 WIB
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah memakai rompi Polantas saat digelandang tim KPK
TribunBengkulu/Istimewa
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah memakai rompi Polantas saat digelandang tim KPK

GridOto.com - Ada hal mengejutkan dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.

Tim KPK menggelandang orang nomor satu di provinsi Bengkulu itu dengan dipakaikan rompi Polisi Lalu Lintas (Polantas) lengkap dengan atributnya, (24/11/24).

Dalam video yang beredar, Rohidin yang mengenakan rompi Polantas itu baru tiba di Mapolresta Bengkulu.

Selain itu, di video lain saat keluar dari Mapolresta Bengkulu, Rohidin diantar menggunakan Toyota Hilux milik Tim INAFIS.

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur pun menjelaskan alasan pengenaan atribut Polantas kepada Rohidin.

Ia mengatakan, penggunaan seragam polantas itu bertujuan sebagai kamuflase.

"Dalam rangka kamuflase supaya tidak menjadi sasaran dari orang-orang yang ada di situ," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, (24/11/24) disitat dari Kompas.com.

Baca Juga: Wujud Toyota Camry Milik Harun Masiku Yang Ditemukan KPK, Biaya Parkir Rp 4,8 Juta

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah terlihat diamankan tim KPK dengan dipakaikan rompi Polantas untuk kamuflase dari massa pendukung di Polresta Bengkulu
YouTube/Kompas.com
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah terlihat diamankan tim KPK dengan dipakaikan rompi Polantas untuk kamuflase dari massa pendukung di Polresta Bengkulu

Asep menegaskan, penggunaan jaket Polantas itu bukan terjadi saat pemeriksaan.

"Tidak pada saat pemeriksaan, tapi hanya ketika keluar kemudian dalam kerumunan, setelah itu sampai di sini kan mungkin teman-teman lihat, tidak menggunakan lagi kan," ucapnya.

Senada dengan Asep, Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata juga menyampaikan, penggunaan baju Polantas itu bertujuan untuk mengelabui massa.

Menurut Deddy, pendukung Rohidin berjaga di depan Polresta Bengkulu sejak Sabtu (23/11/2024) malam.

Massa mengadang dan memeriksa setiap mobil yang masuk maupun keluar dari Mapolresta Bengkulu.

Oleh karena itu, Deddy memerintahkan anggotanya untuk memakaikan seragam polantas kepada Rohidin.

"Dengan situasi yang cukup genting tersebut saya memerintahkan secara spontan untuk menggunakan baju seragam polantas, yang memang ada di situ yang terlihat oleh saya," ungkapnya, dikutip dari Tribun Bengkulu, (24/11/24).

Baca Juga: Kejari Sita 7 Bus, 2 Avanza dan Satu Pajero Sport di Ponorogo, BOS SMK 2 PGRI Bermasalah

Toyota Hilux milik tim INAFIS Polresta Bengkulu yang dipakai mengangkut Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah saat digelandang tim KPK
Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com
Toyota Hilux milik tim INAFIS Polresta Bengkulu yang dipakai mengangkut Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah saat digelandang tim KPK

Lalu, saat Rohidin dibawa ke Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, untuk diterbangkan ke Jakarta, Gubernur Bengkulu tersebut diangkut menggunakan Toyota Hilux milik tim INAFIS.

Massa sempat mengadang. Namun akhirnya, double cabin berwarna oranye tersebut bisa lolos dari pengadangan.

"Kami memang sempat terjadi dorong-dorongan dan sebagainya pada saat mobil INAFIS keluar dari Mako Polresta. Namun akhirnya berhasil membawa mobil menuju bandara," tuturnya.

Deddy pun membantah pandangan masyarakat yang menilai Polresta Bengkulu dan KPK memfasilitasi pelaku korupsi dengan memakaikan baju Polantas.

Ia kembali menyatakan, pemakaian seragam Polantas itu untuk mengelabui massa.

"Karena secara situasional ya saya berusaha mencari jalan, karena semakin lama semakin banyak massa dan akan semakin ricuh lagi," jelasnya.

Saat ini, KPK telah menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan dua orang lainnya, yakni Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri dan Ajudan Gubernur Evriansyah, sebagai tersangka kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bengkulu.

Baca Juga: Deretan Suzuki APV Putih Ini Bermasalah, Terendus Cashback Rp 3,5 Miliar

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah berada di dalam Toyota Hilux milik tim INAFIS saat akan dibawa tim KPK ke Jakarta
Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah berada di dalam Toyota Hilux milik tim INAFIS saat akan dibawa tim KPK ke Jakarta

Sebagai tambahan informasi, INAFIS merupakan singkatan dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, sebuah sistem untuk melakukan identifikasi secara otomatis melalui sidik jari.

Melansir Kompas.com, dalam upaya mengungkap kasus, polisi akan melibatkan tim INAFIS untuk membantu proses identifikasi data masyarakat.

Salah satu tugas tim INAFIS adalah melakukan identifikasi tempat kejadian perkara (TKP) dalam pengungkapan suatu tindak pidana.

Data dari tim ini bisa berfungsi untuk mengungkap pelaku, melacak pelaku kriminal dalam daftar pencarian orang (DPO), identifikasi korban tanpa identitas, dan pencekalan tersangka keluar atau masuk Indonesia.

Tak hanya itu, INAFIS juga bertugas menyimpan data-data identitas diri warga Indonesia yang sangat penting dan perlu dijaga keamanannya.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Ini Moge Kawasaki Termahal di Indonesia, Tenaga Bikin Dengkul Gemeter

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa