Jadi saat mesin mobil di matik CVT sudah mati, otomatis oli transmisi beserta kotoranya tertampung di bak oli.
"lain halnya jika transmisi matik konvensional yang oli transmisi masih mengendap di celah planetary gear," lanjutnya.
Kalau secara teknis, transmisi matik konvensional atau yang biasa disebut AT, perpindahan rasio gigi menggunakan gir set yang disusun membentuk planetary gear set.
"Kalau yang AT basisnya gir atau gigi, gigi itu disusun sedemikian rupa yang terdiri dari gigi matahari, gigi cincin, dan sebagainya, mereka disusun menjadi planetary gear set," Kata Hermas pemilik Worner Matic di Bintaro Tangerang Selatan.
"Planetary gear set ini lah yang menjadi dasar perpindahan rasio di gigi AT Konvensional," lanjutnya.
Sementara di transmisi matik jenis CVT, prinsip perpindahan giginya tidak lagi mengandalkan planetary gear set.
"Di CVT Assy, terdiri dari 2 puli dan 1 sabuk baja, katanya.
Karena perpindahan gigi di CVT tidak mengandalkan gir, membuat perpindahan gigi CVT lebih smooth.
"Kalau di AT membentuk rasio giginya bertingkat, sementara di CVT rasio giginya continue atau berkesinambungan yang menyesuaikan dengan putaran mesin, sehingga tidak terasa perpindahannya,"tutup Hermas.
Itu dia gaes sebabnya kenapa mobil transmisi CVT nggak perlu di flushing.
Baca Juga: Biar Nggak Didatangi Petugas, Begini Cara Mengurus STNK Mati 5 Tahun
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR