"Kami membutuhkan kolaborasi ekosistem yang sangat kuat," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur RITS, Renaldi Utomo Djojohadikusumo menjelaskan, MLFF merupakan proyek bilateral antara pemerintah Indonesia dan Hungaria yang dimulai sejak Maret 2021.
Selama tiga tahun menjalin kesepakatan dengan pemerintah Indonesia, pihaknya terus melakukan perbaikan dari sisi kolaborasi dengan mitra tol.
Pihaknya juga telah memproses permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar sistem ini diterapkan dengan palang tol pada tahap awal.
"Kami secara sistem sudah siap dengan teknologi ini. Kami juga mendapatkan masukan dan arahan dari Kementerian PUPR bahwa untuk penerapan sistem MLFF, tol yang tanpa gerbang tidak bisa serta-merta dibuka dalam satu atau dua tahun. Ini memerlukan proses transisi," katanya.
Baca Juga: Diselimuti Perselisihan, Ini Penyebab Bayar Tol Tanpa Berhenti Belum Juga Berlaku
Diketahui, proyek MLFF ini merupakan investasi langsung asing dari Hungaria senilai 300 juta dolar AS yang didanai oleh dana publik Hungaria.
RITS terpilih sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangkan tender sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021.
Penerapan MLFF mengalami penundaan dari jadwal yang semula ditargetkan pada Juni 2023.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR