Maka dari itu, tegas Abraham, PT Pindad berkomitmen membangun dan mendukung ekosistem industri otomotif dalam negeri melalui produk kendaraan buatannya.
Hal itu juga dalam rangka menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Sekadar info, komponen bahan baku Maung tidak seluruhnya berasal dari dalam negeri, ada 30 persen komponen yang diimpor dari Korea Selatan.
“Kemudian untuk yang 30 persen, itu dari Korea, ya kerangka dasar, mesin, sama kerangka,” ujar Putranto selaku Kepala Staf Presiden.
Ia pun menekankan bahwa para menteri dan pejabat eselon I bakal diwajibkan untuk menjadikan Maung sebagai mobil dinas mereka.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah Maung itu bakal diberikan juga untuk kendaraan dinas wajib pemerintah daerah atau sebaliknya.
“Prioritas di sini (pemerintah pusat), nanti kalau dibagi semua kan enggak kebagian. Kalau (produksi) 10.000 artinya kan diprioritaskan (di pemerintah pusat),” kata Putranto.
Sementara itu, PT Pindad kini masih mengerjakan 4.600 unit Maung pesanan Kementrian Pertahanan.
Pesanan ini disebut untuk kebutuhan dua tahun kedepan.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR