“Pelaku naik motor pakai jas hujan plastik warna merah cuma wajah tidak terlihat karena pakai masker pakai helm,” pungkasnya.
Setelah peristiwa itu terjadi, VU langsung melaporkannya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Efrinaldi menduga kuat, teror bom molotov tersebut diduga karena konflik asmara yang menyangkut VU.
“Motifnya dugaan asmara, karena bisa jadi mantan sebelumnya tidak senang, atau mantannya si perempuan yang dekat sama abang saya sekarang tidak terima,” kata Efrinaldi, (22/10/24).
Baca Juga: Teror Pembakaran Mobil Terjadi Lagi, Kali ini di Sleman Yogyakarta
Efrinaldi menjelaskan kesimpulan dugaan tersebut lantaran korban tidak memiliki masalah dengan teman-teman.
Bahkan korban juga tidak memiliki masalah dengan warga sekitar.
"Kalau motif di sini di lingkungan kayaknya tidak ada masalah sama temen-temen di sini, pada akur semua, soalnya kejadian ini baru tiga bulan terakhir sudah lima kali ya, kalau masalah sama teman benturan sama lingkungan di luar kayaknya tidak ada,” jelasnya.
Hanya saja Efrinaldi saat ini masih menunggu kepastian penyebab dari pihak kepolisian.
Sementara pihak kepolisian masih menyelidiki teror bom molotov yang merusak kabin Isuzu Panther tersebut.
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh mengatakan pihaknya belum dapat memastikan jumlah pelaku yang terlibat dari perkara tersebut.
“Untuk itu (kepastian pelaku) masih kami dalami,” ujar Audy, (23/10/24) disitat dari TribunnewsDepok.com.
Ketika ditanya lebih rinci sejumlah fakta di lapangan, Audy belum dapat menjelaskan.
"Masih penyelidikan secara keseluruhannya," tandasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR