Lokasi sawah yang terkena proyek tol dulunya milik adiknya, Budinem, yang sudah meninggal empat tahun lalu.
Ia kemudian membeli waris tanah tersebut.
Lahan tersebut lalu ditanami lembayung dan kacang panjang oleh Sudiharjo, sementara di sampingnya terdapat tanaman singkong.
Meski sawahnya subur, Sudiharjo tidak menanami padi di lahan tersebut sejak beberapa tahun terakhir, karena banyaknya hama tikus.
Sudiharjo mengaku mendukung pembangunan tol ini, harapannya bisa meningkatkan perekonomian warga.
Baca Juga: Kisruh Jumirah Terima UGR Jalan Tol Jogja-Bawen Rp 4 Miliar, Tapi Diminta Kembalikan Rp 1 Miliar
"Sebagai orang kecil, kami mendukung pemerintah," tutur Sudiharjo, mengutip Kompas.com.
Sementara itu, Lurah Argosari Sudarno mengatakan, ada 194 bidang tanah di wilayahnya yang terdampak tol.
Sebagian besar merupakan lahan pertanian.
Adapun luasan tanah yang terkena dampak paling kecil adalah sawah seluas dua meter persegi.
Warga ini mendapatkan ganti rugi sekitar Rp3 juta.
Ia menjelaskan bahwa dua meter persegi yang terkena pembangunan jalan tol, berada di bagian pojok sawah.
Sedangkan ia menjelaskan, pemerima ganti rugi terbesar ada di Sumberahayu yakni sekitar Rp 1 miliar.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR