Bermula LMPV tersebut menabrak lari pengendara motor di Jl Kalilarangan, Jeyengan, Serengan, Solo, (14/10/24).
Bukannya berhenti, ABP justru tancap gas meninggalkan korban di lokasi pertama hingga dikejar warga.
Kondisi panik diamuk massa menjadi penyebab sopir Grand Livina nekat tancap gas usai insiden tabrak lari tersebut.
Baca Juga: Sopir Xenia Tabrak Lari Nenek Laminem Tereksekusi Kurang Dari 24 Jam, Kondisi Bodi Jadi Bukti
Namun ternyata, apa yang dilakukannya justru menambah rentetan kecelakaan lain.
Grand Livina tersebut kembali menabrak pengendara motor di beberapa tempat dan menimbulkan lebih banyak korban.
Satlantas Polresta Solo mencatat setidaknya sudah ada 6 korban yang menderita luka ringan. Sementara 4 motor dan satu mobil diamankan di Mapolresta Solo.
"Pengemudi takut karena ada warga yang menggedor-gedor atau ingin menghentikan kendaraan (Grand Livina,-red) tersebut," ungkap Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudhiawan dilansir dari TribunSolo.com.
Setidaknya ada 4 tempat kejadian perkara (TKP) yang saat ini sedang diselidiki.
Pertama di Jalan Kalilarangan, SPBU Pajang, Pasar Jongke dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jalan Agus Salim.
Dari hasil interogasi pelaku bermaksud menuju kampus. Namun saat menabrak seorang pengendara ia justru kabur.
Baca Juga: Livina Jadi Seonggok Besi Rongsokan, Diawali Bau Aneh yang Tercium Sopir
"Awal mulanya di Jalan Kalilarangan. Saat itu pengemudi hendak berangkat ke salah satu kampus," beber Agung.
"Mungkin pengemudi panik, takut, tidak menolong korban. Reaksi masyarakat membantu menghentikan kendaraan, pelaku malah menancap gas sehingga terjadi laka lantas di wilayah Solo dan Sukoharjo," bebernya.
Agung juga memastikan, sopir Grand Livina dalam keadaan sadar saat insiden terjadi.
"Kondisi pengemudi stabil tidak terpengaruh obat-obatan terlarang. Minta bantuan dari Dokkes Polresta Surakarta tidak ada kandungan alkohol maupun narkoba," jelas Agung.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR