Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Gempar Goa Stalagmit dan Stalaktit Aktif di Proyek JJLS Gunungkidul, Ditemukan Jam Setengah 9 Malam

Irsyaad W - Jumat, 18 Oktober 2024 | 20:30 WIB
Penemuan goa stalagmit dan stalaktit aktif  di proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul, Yogyakarta
Kolase GridOto/Dok. Warga
Penemuan goa stalagmit dan stalaktit aktif di proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul, Yogyakarta

GridOto.com - Ada temuan menggemparkan di proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul.

Yaitu sebuah goa Stalagmit dan Stalaktit yang masih aktif di wilayah kelurahan Planjan, Kapanewon Saptasari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Seorang warga, Wajiran (60) menerangkan, penemuan sendiri terjadi sekitar pukul 21:30 WIB, (15/10/24).

Saat itu, stalagmit dan stalaktit pertama kali diketahui oleh pekerja proyek JJLS.

Pekerja menemukan fenomena tersebut ketika akan mengeruk dinding batuan karst menggunakan ekskavator.

"Setelah ditemukan itu, saya dan beberapa warga mencoba masuk, itu sekitar 30 menit, luar biasa di dalamnya sangat indah sekali, batuan itu berwarna putih kekuningan seperti diberi kristal, jadi sewaktu masuk itu seperti ada gemerlap," ujar Wajiran, (16/10/24) menukil RRI.

Ia memprediksi, jumlah batuan stalagmit dan stalaktit itu sangat banyak. Karena diperkirakan luasnya mencapai 30x30 meter dengan tinggi sekitar 5 meter.

Baca Juga: Masih Terus Dibangun, Seperti Ini Pemandangan Proyek Jalur Jalan Lintas Selatan

Pemandangan di dalam goa dari dokumentasi warga
Dok. Warga
Pemandangan di dalam goa dari dokumentasi warga

"Bentuk goanya itu di depan pintu awal memang kelihatan kecil tetapi pas masuk sangat indah sekali bentuknya ada yang meruncing ke bawah menggantung dari langit-langit gua dan meruncing ke atas berdiri tegak di lantai gua, dan ada air yang menetes," ujar Wajiran.

Sayangnya, lokasi penemuan goa stalagmit dan stalagtit tersebut ditutup.

Berdasarkan informasi warga, di atas lahan tersebut sebelumnya area persawahan yang digunakan untuk bercocok tanam.

Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menerangkan alasan ditutupnya goa aktif tersebut.

DLH Kabupaten Gunungkidul akan berkoordinasi dengan ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait penemuan gua di proyek JJLS di Planjan, Saptosari tersebut.

"Kita sudah koordinasi dengan Prof Eko (Guru Besar Bidang Ilmu Geomorfologi Fakultas Geografi UGM Eko Haryono), harapannya ada kajian memberi jawaban tindak lanjut atas temuan gua tersebut," kata Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono saat dihubungi melalui telepon, (16/10/24) melansir Kompas.com.

Dikatakan Harry, sementara kawasan gua yang memiliki keindahan ini ditutup setelah berkoordinasi dengan pelaksana jalan, dan arahan dari pihak terkait.

Baca Juga: Yogyakarta Bakal Punya Kelok 18 di Perbatasan Gunungkidul-Bantul

Dalam lingkaran merah, mulut goa Stalagmit dan Stalaktit aktif yang ditemukan pada proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul kini ditutup
Markus Yuwono/Kompas.com
Dalam lingkaran merah, mulut goa Stalagmit dan Stalaktit aktif yang ditemukan pada proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul kini ditutup

Hal ini untuk mengurangi risiko, dan menunggu kajian kelayakan untuk dikunjungi atau tidak.

"Belum ada kepastian risiko terhadap masyarakat yang akan berkunjung ke situ, dan juga resiko kepada alam itu karena potensi terjadi kerusakan terhadap fenomena geologi itu yaitu terjadi vandalisme terhadap gua," kata Harry.

Saat ini mulut gua sudah ditutup menggunakan tumpukan batu.

Sementara itu Guru Besar Geomorfologi Fakultas Geografi UGM, Prof. Eko Haryono, menjelaskan, goa itu memiliki stalaktit dan stalagmit yang masih aktif.

"Dari video terlihat, stalaktit dan stalagmitnya masih berwarna putih dan airnya masih menetes. Ini tanda bahwa pembentukannya masih berjalan," kata Profesor Eko saat dihubungi, (17/10/24) disitat dari Kompas.

Eko juga menambahkan, dirinya berencana akan mengunjungi goa itu dan melakukan sejumlah pengamatan.

Salah satu alasannya adalah untuk memastikan struktur dan sistem goa tidak rusak.

Baca Juga: Pakar Kasih Tips Buat yang Mau Libur Nataru Lewat Jalur Selatan Jawa

"Penelitian ini fokus memetakan sistem goa, mengecek suhu, kadar CO2, dan daya dukung untuk wisata agar tidak merusak lingkungan," katanya.

"Kalau nanti digunakan untuk wisata, kita perlu perhatikan daya dukung dan risiko kerusakan. Material di dalam goa mudah pecah dan gores," tambah Eko.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Yamaha Aerox Alpha Punya 8 Pilihan Warna, Kyak Gini Tampilannya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa