"AC charging arus listriknya tidak begitu besar dan stabil, sehingga temperatur baterai lebih aman. Pengisian cukup semalaman," tutur Arie.
Dalam penggunaan fast charging dengan arus listrik DC seperti di SPKLU tidak masalah.
Namun dengan catatan tidak terlalu sering dipakai, hanya untuk keperluan mendesak.
"DC fast charging itu arus listriknya besar mulai dari 50 kW hingga 350 kW, daya besar berarti temperatur listriknya tinggi," sebut Arie.
Baca Juga: Ini Kebiasaan Saat Parkir Yang Bikin Baterai Mobil Listrik Cepat Soak
"Secara teori panas dari arus listrik bisa menyebabkan degradasi lebih cepat pada unsur kimia baterai daripada penggunaan arus listrik AC," terangnya.
Selama pemakaian mobil listrik, Arie juga menganjurkan untuk tidak dipakai hingga kapasitas baterai sisa kurang dari 20 persen.
Semakin sedikit kapasitas baterai tersisa, butuh waktu lebih lama untuk pengisian.
"Lebih lama di-charge berarti panas yang diterima baterai lebih lama karena dischare-nya besar dari sel baterai yang banyak kosong," jelas Arie.
Jadi itu tadi sedikit trik sederhana yang bisa dilakukan agar baterai mobil listrik lebih awet.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR