Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Dikira Bikin Irit BBM, Mitos Gigi Persneling Mobil Manual Ini Sering Dilakukan

Irsyaad W - Senin, 14 Oktober 2024 | 14:15 WIB
Penyebab mobil bekas transmisi manual tercium bau hangus (foto ilustrasi)
Dok. Suzuki Indomobil Sales
Penyebab mobil bekas transmisi manual tercium bau hangus (foto ilustrasi)

GridOto.com - Mitos di mobil manual yang sering dilakukan pengemudi karena dikira bikin irit BBM.

Yakni soal kebiasaan bertahan di gigi persneling tinggi.

Sebab dianggap di mobil tertentu kecepatan roda bisa lebih tinggi daripada putaran mesin.

Terkait anggapan ini, Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo membantahnya.

Ia menyebut anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena pengemudi wajib menggunakan gigi percepatan paling sesuai berdasarkan kebutuhan.

"Ketika pengemudi menggunakan gigi percepatan terlalu tinggi pada kecepatan rendah justru bisa membuat mobil boros BBM, karena kondisi tersebut dapat membebani mesin," ucap Muchlis, (16/6/24) menukil Kompas.com.

Muchlis mengatakan kebiasaan ini biasanya dilakukan pengemudi ketika deselerasi atau melakukan perlambatan percepatan.

Baca Juga: Perlu Tahu, Kampas Kopling Mobil Manual Bisa Gosong Gara-gara 3 Hal Ini

"Alih-alih memindahkan tuas persneling ke gigi lebih rendah setelah perlambatan, pengemudi biasanya mempertahankan gigi tinggi dengan harapan bisa menghemat BBM, padahal kan tidak," ucap Muchlis.

Ketika mesin mulai bergetar karena gigi percepatan terlalu tinggi, menurut Muchlis, kondisi tersebut sama saja mesin sedang terbebani oleh laju mobil.

Putaran roda yang pelan, akibat rasio putaran masih tinggi maka cenderung membuat mesin mati.

"Saat putaran mesin dinaikkan, maka laju mobil tetap saja lambat, sehingga tidak ideal digunakan saat akselerasi, dampaknya kerja mesin lebih berat dan justru boros BBM," ucap Muchlis.

Selain itu, Muchlis mengatakan pemakaian gigi persneling tinggi di kecepatan rendah juga bisa merusak komponen internal transmisi, khususnya gigi percepatan.

"Gigi percepatan akan terbebani, mereka akan menerima gaya gesek lebih besar, getaran lebih besar, akibatnya komponen ini bisa rontok jika terus-terusan, selain itu getaran juga bisa memperpendek usia engine mounting," ucap Muchlis.

Muchlis mengatakan engine mounting merupakan komponen penopang mesin dan transmisi pada bodi atau rangka mobil.

Baca Juga: Pelat Kopling Mobil Cepat Habis, Ternyata Ini Beberapa Penyebabnya

Mereka berperan untuk meredam getaran dari mesin sehingga tidak akan terasa di dalam kabin.

Jadi, bertahan pada gigi tinggi saat kecepatan rendah untuk meningkatkan efisiensi bukanlah keputusan tepat karena justru dapat membuat mobil boros BBM akibat beban berat dan dapat merusak komponen.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa