GridOto.com - Sokbreker mobil jadi komponen utama yang menopang bobot dan menjaga kestabilan mobil.
Berperan sebagai pegas, sokbreker akan mengayun untuk meredam guncangan dan menahan perpindahan bobot mobil saat manuver.
Seiring pemakaian sokbreker mobil bisa rusak.
"Sokbreker mobil rusak bisa karena kolong mobil kotor malas dibersihkan," tegas Ferry Jensen, pemilik bengkel spesialis Rotary Auto, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Pemilik Keluhkan Kualitas Sokbreker Mercy-nya, Ini Kata Bengkel Resmi
Ada kotoran yang menempel di sekitar tiang as sokbreker.
Kotoran ini bisa mengakibatkan sil sokbreker rusak sehingga menimbulkan kebocoran.
"Sokbreker waktu main kotorannya ini akan menumpuk di sil sokbreker, jadi membuat celah dan oli di dalam sokbreker bocor," terang Ferry.
Begitupun dengan kondisi jalan yang sering dilalui.
Ferry meyakini pada mobil yang sering lewat jalan rusak umur sokbrekernya lebih pendek daripada yang sering lewat jalan mulus.
"Di dalam sokbreker ada oli dan gas yang meredam guncangan, karena lebih sering terguncang kompresinya cepat melemah," terang Ferry lagi.
Baca Juga: Konsumen Pertanyakan Kualitas Mercedes Benz E300, Baru 12 Ribu KM Ganti Sokbreker
"Apalagi kalau sering bawa muatan berlebih, bobot tambahan memperparah beban kompresi sokbreker," imbuhnya.
Idealnya, menurut Ferry sokbreker mobil bisa mengalami penurunan fungsi hingga 60.000 km.
"Adanya kerusakan sokbreker mengakibatkan gejala limbung sehingga sulit dikendalikan, bunyi jedug, bahkan bantingan terlalu lembut atau terlalu keras," beber Ferry.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR