Mereka awalnya hanya iseng mengecat di bagian pinggir jalan dengan warna biru putih.
Melihat hasilnya bagus, warga pun melanjutkan dengan membuat pos lalu lintas layaknya di pinggir jalan.
Selain itu, warga juga menambahkan ornamen lalu lintas lainnya.
Seperti lampu merah, tanda lalu lintas yang dipasang di perempatan jalan perumahan, petunjuk arah hingga pemasangan CCTV layaknya ETLE di jalan raya.
"CCTV itu juga berguna untuk memantau kondisi lingkungan. Warga akan mendapatkan peringatan atau teguran jika keluar rumah tidak memakai helm," ungkap dia.
Baca Juga: Maju Sebagai Kampung Tertib Lalu Lintas, Desa di Karanganyar Ini Punya Banyak Fasilitas Keren
Lebih lanjut, Adi menceritakan biaya membuat kampung sadar lalu lintas tersebut semuanya hasil swadaya dari warga.
Dana diambil dari kas RT dan beberapa bantuan uang dari donatur. Jika ditotal biaya pembuatan kampung kreatif ini Rp 20 jutaan.
Mendengar keberadaan kampung sadar lalu lintas, Polres Pasuruan langsung mengajukan ke Polda Jatim untuk dinilai sebagai kampung sadar lalu lintas.
Selanjutnya, beberapa hari setelah pengajuan Tim Asistensi Ditlantas Polda Jatim mengunjungi dan melakukan penilaian di Kampung Tertib Lalu Lintas tersebut.
Pihaknya menilai kampung RT tersebut sudah melakukan kesadaran dan keselamatan berlalu lintas.
"Kami mengapresiasi inisiatif warga Perumahan Taman Permata Indah yang membentuk RT Tertib Lalu Lintas,” kata Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Deni Eko Prasetyo.
Sedangkan untuk tindak lanjut dari apresiasi, Satlantas Polres Pasuruan juga memberikan edukasi dan pelatihan safety riding kepada warga kampung.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR