Kepolisian menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas sistem satu arah (SSA) dikawasan Puncak Bogor sejak pukul 06.30 (16/9/2024).
Langkah ini diambil guna memperlancar kendaraan yang turun dari Puncak menuju ke Jakarta dan sekitarnya.
Buat yang belum tahu, kemacetan horor di Puncak Bogor bukan sekali ini saja terjadi.
Sekitar dua tahun lalu atau tepatnya pada Minggu (27/2/2022) jalur Puncak Bogor mengalami hal sama.
Kemacetan total terjadi hingga 12 jam sampai-sampai kendaraan berhenti dan mematikan mesin.
Kapolres Bogor yang menjabat pada saat itu AKBP Iman Imanuddin menjelaskan beberapa faktor terjadinya kemacetan parah tersebut.
Baca Juga: Mau Ke Puncak, Bogor Tapi Macet Ini Pilihan 8 Jalur Alternatif
Salah satunya karena terjadi peningkatan volume kendaraan.
"Pertama kondisi libur panjang mengakibatkan volume kendaraan berlipat-lipat dari biasanya, roda dua apalagi," ujar AKBP Iman.
Kondisi kemacetan diperparah karena wisatawan yang meninggalkan kawasan Puncak terjadi di waktu yang bersamaan.
Jadi, hal ini mengakibatkan lalu lintas di Puncak macet parah.
"Kedua, bersamaan dengan itu juga, jadi kan itu kan mulai jam 3 sore, kebiasaan orang itu naik sore dan bersamaan itu juga orang check out hotel," imbuhnya.
Di sisi lain, terdapat kendaraan yang mengalami mogok di 2 titik, yakni di Lembah Nyiur dan di Gunung Mas.
Hal ini berimbas terjadinya penyempitan kendaraan sehingga menimbulkan macet parah.
"Ada mobil di Lembah Nyiur mogok dua mobil dan di tanjakan Gunung Mas itu ada lagi yang mogok itu 6 (kendaraan)," bebernya
"Akhirnya terjadi penyempitan. Sudahlah jalurnya segitu, mulai terjadi penyempitan. Titiknya beda, jauhan, tetapi dengan begitu membeludak, jadilah macet," jelasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR