Nantinya tuas dari brake chamber akan menggerakkan kampas rem untuk menghentikan roda truk atau bus.
Terakhir ada air hose atau selang udara yang mengalirkan udara bertekanan.
Komponen ini sangat penting dan jangan disepelekan, karena jika bocor, tentu saja sistem pengereman bisa tidak berfungsi.
Untuk cara kerjanya, ketika pedal rem diinjak, brake valve akan terbuka dan release valve menutup.
Udara bertekanan mengalir ke brake chamber, diubah menjadi gaya mekanis yang menekan kampas rem ke tromol atau cakram sehingga kendaraan berhenti.
Baca Juga: Jangan Diremehin, Ini Kelebihan Rem Tromol Dibandingkan Rem Cakram!
Saat pedal rem dilepas, brake valve akan tertutup dan release valve dibuka.
Sehingga menyetop udara dari air tank dan udara di brake valve keluar.
Oleh sebab itu sering terdengar saat bus mengerem, terdengar suara seperti desisan angin atau mirip kentut.
Melansir Kompas.com, Fahrudin, Driver Bus Cititrans Busline trayek Semarang-Jakarta mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan suara tersebut muncul.
"Pertama hand rem yang suaranya bisa agak keras dan ketika rem pedal dilepas juga bisa,” kata Fahrudin.
Fahrudin juga mengatakan, selain pengereman juga bisa disebabkan pedal kopling diinjak dan dilepas bunyi tersebut juga bisa muncul.
"Terus pengeluaran angin secara otomatis juga bisa, tapi yang sering terjadi adalah saat menggunakan hand rem, ini (suara) agak kedengaran," ucapnya.
Baca Juga: Biar Aman, Begini Saran KNKT Untuk Menghindari Terjadinya Rem Blong Pada Truk
Ia juga menjelaskan, untuk pengeluaran angin secara otomatis ini tanda bahwa tekanan angin sudah penuh dan akan keluar sendiri.
Kompresor untuk rem bus punya pressure regulator yang mengatur masuk tidaknya udara ke dalam tangki saat tekanannya sudah maksimal.
Kalau tekanannya sudah maksimal, secara otomatis tangki udara akan mengeluarkan sedikit anginnya.
Oleh itu, ketika bus mengerem, sering terdengar suara mendesis seperti angin yang kencang dari kendaraan tersebut.
Jika tekanannya kurang dari 740 KPa, kompresor akan kembali mengisi tangki udara sampai stabil.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR