GridOto.com - Meski tidak menang, Pecco Bagnaia patut bergembira dengan raihan podium dua di MotoGP San Marino 2024.
Pecco Bagnaia memangkas ketertinggalan poinnya di klasemen MotoGP 2024 menjadi tujuh poin saja dari Jorge Martin.
Raihan tersebut tak lepas dari perbedan strategi yang dipilih Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, saat gerimis datang di Sirkuit Misano pada lap 7 balapan MotoGP San Marino 2024.
Bagnaia memilih 'stay out' untuk tetap memacu motornya di atas aspal yang agak licin, sedangkan Jorge Martin memilih ganti motor demi memakai ban wet.
Namun keputusan murid Valentino Rossi itu untuk tetap melaju di trek bukan sekadar keberuntungan saja.
Pembalap tim Ducati Lenovo itu menggunakan insting dan juga indera penciuman yang tajam dari hidungnya.
Saat gerimis turun, sang juara bertahan yakin bahwa hujan tidak akan turun karena ia tidak mencium bau hujan.
"Bau itu bukan bau yang berasal dari hujan," kata Bagnaia dilansir GridOto.com dari Mowmag.
Sebagian orang mungkin akan mengatakan Bagnaia hanya membual, namun kenyataannya bau hujan memang bisa tercium dari udara di sekitarnya.
Baca Juga: Aspal Penting, MotoGP Mandalika 2024 Bisa Batal Perkara Benda Kecil Ini
Hal itu juga yang dirasakan pembalap-pembalap lain yang memutuskan untuk tetap di lintasan meski gerimis sudah tiba.
Bagnaia juga tahu bahwa hujan yang sesedikit itu akan membantu pembalap 'rain master' untuk melaju kencang, seperti yang diperlihatkan Marc Marquez.
"Ketika aku melihat Martin masuk ke pit, aku tahu ia akan gagal dan Marc Marquez akan bisa mendekat dan mengejarku," jelasnya.
"Tanpa hujan Marc akan jauh di belakang karena kualifikasi, tapi memang ia sangat kuat sepanjang akhir pekan," sambung Bagnaia.
Bagnaia juga mengatakan bahwa jika ia mengikuti perkataan bos Ducati, Davide Tardozzi, maka ia akan rugi.
"Tardozzi mengatakan tidak hujan, tapi luar biasa. Ia tak pernah berhasil (memprediksi cuaca)," canda Bagnaia.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Mowmag.com |
KOMENTAR