GridOto.com - Siapa yang tidak kenal mobil bekas Honda CR-V gen 3 yang dikenal dengan CR-V kura-kura?
Honda CR-V gen 3 yang dirilis pada 2007 di Indonesia cukup mendominasi pasar SUV 5 seater dibanding rival terdekatnya, Nissan X-Trail T31.
Menurut Sugito, pemilik gerai bengkel spesialis Honda Camp, mobil bekas Honda CR-V gen 3 sampai saat ini masih punya daya tariknya tersendiri.
"Kualitas keseluruhan cukup baik, pilihan mesin 2.000 cc dan 2.400 cc tidak ada kendala berarti sampai saat ini," ucap Sugito kepada GridOto.com saat ditemui di Honda Camp Pramuka beberapa waktu lalu.
"Tenaga mesinnya mumpuni untuk jalan luar kota," sambungnya.
Baca Juga: Disukai Anak Muda, Ini Plus Minus Mobil Bekas Honda Jazz GK5
Begitupun pada transmisi otomatisnya yang masih pakai matik konvensional tidak pernah ditemui masalah serius.
"Selama perawatan tepat tidak ada kendala, matiknya terbilang badak," ujar Sugito.
Tapi kalau cari mobil bekas irit bahan bakar, kesampingkan Honda CR-V gen 3 ini.
Sugito menilai konsumsi bahan bakar mobil tersebut tergolong boros.
"Bensinnya memang cenderung boros, tapi terbayar dengan tenaga yang keluar," kata Sugito.
Justru ada satu masalah utama yang perlu diperhatikan, yakni engine mounting.
Baca Juga: Beginilah Cara Daihatsu Mencegah Kerusakan Ban dan Wheel Alignment
"Engine mounting di Honda CR-V gen 3 ini jadi penyakit khas karena kurun dua atau tiga tahun mulai rembes bahkan pecah," terang Sugito.
Sekalipun ganti, engine mounting sisi kanan depan harganya cukup tinggi.
"Engine mounting modelnya seperti bola dan ada isi fluida di dalamnya sebagai peredam, harganya berkisar Rp 4 jutaan," ungkap Sugito.
"Kalaupun pakai engine mounting KW ketahanannya tidak lama, paling sebelum setahun sudah pecah lagi," imbuhnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR