"Cara membedakannya paling gampang bisa dilihat dari stiker, di bagian samping ada stiker tulisan Sport, Sahara dan Rubicon, tapi banyak orang yang membeli stiker Rubicon, di dealer bisa beli stiker tulisan Rubicon cuma Rp 300 ribu," ujar Adit.
"Jadi cara membedakan yang paling gampang tipe Sahara, kalau tipe Sahara semuanya full bodi, misal warna putih, itu di fender di atas ban dan bodi atas belakang sewarna bodi, tapi kalau tipe Sport dan dan Rubicon itu bahan plastik hitam," lanjut Adit.
"Kalau tipe Sport joknya masih bludru, sedangkan di tipe Sahara dan Rubicon sudah jok kulit, peleknya juga beda tipe Sport masih model single tone," tambah Adit.
Ciri paling membedakan, khusus di varian tertingginya yaitu Rubicon, baik generasi JK dan JL sudah dilengkapi fitur Sway Bar dan Axle lock, sedangkan tipe bawahnya yaitu Sport dan Sahara tidak ada fitur tersebut.
Sway bar fungsinya untuk menjaga level kedua sisi roda memiliki ketinggian yang sama dan menjaga rigiditas torsional kaki-kaki bagian bawah tetap sama.
Sedangkan axle lock mampu mendeteksi selip pada roda dan menyalurkan torsi lebih besar ke roda lainnya guna mengatasi selip dan menjaga traksi optimum.
Baca Juga: Habis Ajak Jeep Off-road Radiator Wajib Dicuci, Ini Kata Bengkel
"Jadi fitur sway bar dan axle lock ini diaktifkan secara elektrik yang cuma ada di Rubicon saja," tambah Adit.
Lanjut ke dapur pacunya, kapasitas mesin Jeep Wrangler, masih kata Adit, berbeda-beda tergantung masa produksinya.
"Kalau mesinnya Wrangler JK tahun 2008-2011 itu 3.800 cc, kalau tahun 2012-2014 itu 3.600 cc, yang keluaran 2015 ke atas sampai 2017 sudah 3.000 cc, tapi semunya belum turbo," jelas Adit.
"Barulah masuk generasi JL di 2018 akhir, mesinnya mengecil jadi 2.000 cc tapi pakai turbo," tandasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR