GridOto.com - Untuk mengurangi laju mobil bekas bisa menggunakan bantuan engine brake selain pakai rem biasa.
Trik ini biasa dilakukan pada mobil transmisi manual untuk mengurangi speed secara cepat.
Bagaimana dengan mobil transmisi matik? bisa juga diterapkan.
Namun jangan sembarangan menurunkan posisi gigi untuk dapatkan efek engine brake.
Apalagi mobil transmisi matik konvensional (torque converter).
"Bisa rusak transmisi matic-nya," wanti Hariadi.
Hariadi menjabar sebagai Assist. To Dept. Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Misalnya ketika kecepatan masih tinggi, kemudian posisi gigi dipindah ke 2 atau langsung L.
Yang ada jebol tuh transmisi mobil matik kalian gaes.
Karena saat kecepatan tinggi dan gigi transmisi langsung diposisikan di gigi rendah
Torque converter matiknya bisa mengalami kerusakan.
Konverter ini ibarat kopling pada transmisi manual, namun bekerjanya secara hidrolik.
Ia yang bertugas memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu diteruskan ke roda.
Komponen ini yang menghubungkan putaran mesin ke transmisi matic-nya.
Di dalamnya berisi semacam susunan kopling, turbin, serta terisi minyak transmisi atau yang biasa disebut Automatic Transmission Fluid (ATF).
Jadi bisa dibayangkan bila konverter ini terpelintir dengan kecang secara tiba-tiba, tentunya komponen di dalamnya akan berisiko rusak.
Sekadar gambaran, tim redaksi menguji Suzuki Ertiga Dreza GS AT berlari pada kecepatan 100 km/jam (putaran mesin di 2.500 rpm).
Kemudian gas dilepas, dan posisi transmisi yang tadinya di over drive (gigi 4), kami matikan over drive-nya (turun gigi 3).
Rpm mesin langsung melonjak ke angka hampir 4.000-an rpm. Suara mesin juga seperti "teriak".
Bagimana jika saat itu transmisinya langsung dipindah ke gigi 2 atau L?
bisa “ambyar’ tuh pasti konverter matiknya gaes.
Baca Juga: Dompet Bisa Kurus, Mobil Sering Kena Lubang Bikin 2 Komponen Ini Cepat Rusak
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR