Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

mobil bekas

Mobil Matik Jangan Coba-coba Engine Brake, Komponen Ini Bisa Jebol

ARSN - Jumat, 16 Agustus 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi menurunkan posisi transmisi matic untuk mendapatkan efek engine brake
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi menurunkan posisi transmisi matic untuk mendapatkan efek engine brake

GridOto.com - Untuk mengurangi laju mobil bekas bisa menggunakan bantuan engine brake selain pakai rem biasa.

Trik ini biasa dilakukan pada mobil transmisi manual untuk mengurangi speed secara cepat.

Bagaimana dengan mobil transmisi matik? bisa juga diterapkan.

Namun jangan sembarangan menurunkan posisi gigi untuk dapatkan efek engine brake.

Apalagi mobil transmisi matik konvensional (torque converter).

"Bisa rusak transmisi matic-nya," wanti Hariadi.

Hariadi menjabar sebagai Assist. To Dept. Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Misalnya ketika kecepatan masih tinggi, kemudian posisi gigi dipindah ke 2 atau langsung L.

Yang ada jebol tuh transmisi mobil matik kalian gaes.

Karena saat kecepatan tinggi dan gigi transmisi langsung diposisikan di gigi rendah

Torque converter matiknya bisa mengalami kerusakan.

Ilustrasi konstruksi transmisi matic konvensional
Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi konstruksi transmisi matic konvensional

Konverter ini ibarat kopling pada transmisi manual, namun bekerjanya secara hidrolik.

Ia yang bertugas memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu diteruskan ke roda.

Komponen ini yang menghubungkan putaran mesin ke transmisi matic-nya.

Di dalamnya berisi semacam susunan kopling, turbin, serta terisi minyak transmisi atau yang biasa disebut Automatic Transmission Fluid (ATF).

Komponen Internal Torque Converter pada Transmisi Otomatis
Radityo Herdianto
Komponen Internal Torque Converter pada Transmisi Otomatis
 

Jadi bisa dibayangkan bila konverter ini terpelintir dengan kecang secara tiba-tiba, tentunya komponen di dalamnya akan berisiko rusak.

Sekadar gambaran, tim redaksi menguji Suzuki Ertiga Dreza GS AT berlari pada kecepatan 100 km/jam (putaran mesin di 2.500 rpm).

Kemudian gas dilepas, dan posisi transmisi yang tadinya di over drive (gigi 4), kami matikan over drive-nya (turun gigi 3).

Rpm mesin langsung melonjak ke angka hampir 4.000-an rpm. Suara mesin juga seperti "teriak".

Bagimana jika saat itu transmisinya langsung dipindah ke gigi 2 atau L?

bisa “ambyar’ tuh pasti konverter matiknya gaes.

Baca Juga: Dompet Bisa Kurus, Mobil Sering Kena Lubang Bikin 2 Komponen Ini Cepat Rusak

Editor : ARSN

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Biar Kabin Wangi Terus, Filter Kabin Toyota Avanza Ganti Tiap Kilometer Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa